SOREANG – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengimbau jajaran kepolisian untuk terus menjaga netralitas selama berlangsungnya Pilkada, Pileg dan Pilpres 2019.
Komisioner Kompolnas, Dede Farhan Aulawi mengatakan, sejauh ini jajaran kepolisian memiliki integritas dan memiliki komitmen untuk tetap netral serta menjaga stabilitas keamanan dan ketentraman selama masa kampanye Pilkada.
Dirinya menilai, netralitas polisi dalam momen politik selama ini tidak diragukan. Sebab, seperti yang telah ditegaskan oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, jika jajaran kepolisian memiliki komitmen dan integritas untudk menjaga berjalannya Pemilu aman dan lancar.
’’ Dengan komitmen itu sejauh ini Kompolnas belum menemukan atau mendapatkan laporan tentang pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polri baik di pusat maupun di daerah terkait Pilkada,’’ jelas Dede ketika ditemui kemarin (4/3)
Dwisinggung mengenai adanya calon kepala daerah berlatar belakang Polri Dede menegaskan, hingga saat ini Kompolnas tidak menemukan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polri untuk mendukung, atau bahkan mengkampanyekan calon wakil gubernur tersebut.
’’Di Jawa Barat juga netralitas Polisi sangat bagus, meskipun ada salah satu calonnya dari Polisi. Pengawasan dan penilaian kami ini juga sangat objektif, karena kami juga minta masukan serta penilaian dari KPUD dan Panwaslu,’’ ujarnya.
Meski demikian, Dede tetap mewanti wanti jajaran Kepolisian agar tetap menjaga netralitas. Sebab, polisi memiliki posisi yang strategis di masyarakat. Sehingga, harus berhati hati serta waspada Jangan sampai komitmen dan integritas yang telah dibangun ternodai oleh kepentingan politik praktis.
’’Kalau ada yang melanggar dan terbukti ada keberpihakan atau turut mengkampanyekan tentu ada sanksi. Soal sanksinya sesuai tingkat kesalahan dan pangkatnya,’’ pungkas dia (rus/yan)