BOJONGSOANG – Genangan banjir yang mulai surut di Kabupaten Bandung membuat aktivitas warga yang sebelumnya terganggu berangsur normal. Termasuk aktivitas belajar mengajar di sekolah-sekolah yang sebelumnya lumpuh total kini mulai kembali berjalan.
Salah satunya di Sekolah Dasar Negeri Sapan II, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Ratusan siswa kelas I-VI mulai kembali beraktivitas di sekolah, kemarin (28/2), meskipun proses belajar mengajar belum efektif sepenuhnya.
Kepala SDN Sapan II, Dudi Rohendi mengatakan para siswa dan guru mulai kembali ke sekolah lantaran banjir uang sebelumnya menghenangi sekolah telah surut. Selain belajar, para siswa dan guru turut bekerja bakti membersihkan sisa-sisa material banjir yang merangsek masuk ke dalam ruangan kelas.
”Tadi kami sudah melaksanakan KBM (kegiatan belajar mengajar) seperti biasa walau belum terlalu efektif. Ini hari pertama masuk setelah sempat libur karena banjir. Kami juga bekerja bakti membersihkan lantai-lantai kelas,” kata Dudi.
Tingkat kehadiran siswa di hari pertama mencapai 60 persen dari total 295 siswa. Dudu mengatakan sebagian siswa belum bisa kembali bersekolah lantaran akses jalan menuju sekolah masih terkenang. Di sepanjang Desa Tegalluar, masih terdapat sedikitnya lima titik genangan air setinggi mata kaki.
”Ini masih agak darurat kondisinya. Soalnya akses masih susah. Anak-anak dan guru-guru dari rumah ke sekolah melewati jalan yang kebanjiran. Mudah-mudahan besok sudah surut, normal. Itu juga kalau nanti enggak hujan lagi,” katanya.
Selain SDN Sapan II, sejumlah siswa di SDN Sapan I dan SDN Cipamokolan IV juga terganggu telah kembali bersekolah. Sama seperti SD Sapan II, aktivitas Di kedua sekolah ini juga masih belum sepenuhnya normal.
Terpisah, ratusan siswa SDN VII Dayeuhkolot masih melakukan aktivitas pembelajaran di lokasi pengungsian. Para siswa terpaksa belajar secara darurat sejak Selasa (27/2/2018) lantaran air yang menggenani sekolah mereka belum juga surut.
”Kami masih belajar di pengungsian dikarenakan sekolahnya masih kebanjiran. Bangkitnya sudah surut tapi tetap, airnya masih mengenang di sekolah,” kata Guru Kelas VI SDN Dayeuhkolot, Hastuti.