Jembatan Penghubung 2 Desa Terputus

NGAMPRAH – Jembatan penghubung dua desa sepanjang 30 meter tepatnya di Kampung Ciames, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat terputus pada Minggu (25/2) malam. Putusnya jembatan tersebut akibat

hujan deras hingga banjir bandang sehingga jembatan tidak kuat menahan derasnya air.

Jembatan yang membentang di atas Sungai Ciames itu menghubungkan antara Desa Gunung Masigit dan Desa Citatah. Akibat terputusnya jembatan dengan panjang 30 meter dan lebar 2 meter ini praktis membuat aktivitas warga menjadi terganggu. Sebab, jembatan tersebut menjadi salah satu akses warga dikedua desa tersebut.

Amung,38, warga setempat menyatakan, bahwa jembatan tersebut menjadi akses paling banyak dilalui warga di dua desa. Dengan putusnya jembatan tersebut, terpaksa warga harus memutar ke jalur lain. “Semua harus memutar melewati Jalan Cikande yang jaraknya tiga kilometer. Padahal jika melalui jembatan ini jaranya lebih cepat,” katanya di Cipatat, kemarin.

Dia mengaku melihat langsung saat jembatan yang kontruksinya dari beton itu ambruk karena tak kuasa menahan debit air yang sangat deras.

Yang membuat jembatan ambruk karena siku-siku penopang jembatan tersebut tergerus air sungai yang meluap. Beruntung tidak ada korban hanyut dalam kejadian ini. “Untungnya ketika hujan deras tidak ada warga yang melintas sehingga tidak ada korban,” ungkapnya.

Terpisah Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Dicky Maulana mengungkapkan, akibat hujan deras yang terjadi sepanjang Minggu malam mengakibatkan terjadi beberapa kejadian bencana. Pihaknya banyak menerima laporan terkait bencana ini, seperti di wilayah Bojongkoneng, Ngamprah ada longsoran tanah yang menutup jalan.

Kemudian di Kampung Cicocok,  Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, 12 rumah terendam banjir lumpur dan sebuah masjid juga rusak. Di Kampung Cihalimun RW 19 Desa Gunung Masigit juga terjadi longsor, termasuk di Padalarang, dan Cipongkor.

“Bersyukur selama ini tidak ada korban jiwa. Kami juga tetap mengimbau warga agar lebih waspada menghadapi musim hujan ini. Karena Bandung Barat berpotensi terjadinya longsor dan pergerakan tanah,” tandasnya. (drx/yan)

Tinggalkan Balasan