”Jangan sampai bangsa ini seperi Uni Soviet yang berantakan. Seperti Yugoslavia yang berantakan atau seperi Irak yang hancur,” kata Tito dalam sambutannya.
Selain itu, Tito juga memberi apresiasi atas terselenggaranya acara yang dinilai akan makin memperkuat kesatuan dan persatuan antar umat beragama. Dirinya juga berjanji akan memerintahkan jajaran kepolisian untuk selalu bersilaturahmi bersama Persis dalam menjaga kedamaian dan perdamaian.
“Saya berharap segenap keluarga Persis dapat memberikan kontribusi yang lebih luas dan perlu bergandengan tangan dengan segenap warga Islam yang lain,” kata dia.
Sekretaris Umum (Sekum) PP. Persis, Haris Muslim mengatakan, kasus tersebut merupakan badai yang menimpa umat Islam secara umum dan pihaknya tidak memungkiri kejadian serupa yang kerap terjadi mengakibatkan masyarakat merasa resah, menjadi gelisah, takut, dan bahkan bisa saja menyebabkan kemarahan.
Menurut Haris, dengan adanya silaturahmi akbar tersebut pihaknya ingin mengajak semua umat Islam khususnya Persis untuk mensolidkan serta mengokohkan persatuan dan kesatuan umat di seluruh Jawa Barat sebagai bentuk hikmah dari kejadian tersebut. Namun, dirinya mengimbau agar umat tetap berhati-hati, waspada tanpa perlu takut dalam menjalankan aktivitas.
“Yang paling penting adalah kita semakin solid dan kita bisa menunaikan tugas kita dengan baik, kita melaksanakan visi-misi kita. Insyaallah akan berdampak postif, bukan hanya untuk umat Islam saja tapi untuk bangsa dan negara,” kata Haris.
Dituturkan Haris, pihaknya menilai kejadian yang menimpa Ustad Prawoto adalah bentuk kriminalitas dan teror yang belum diketahui motif dari pelaku tersebut. Menurutnya, kejadian tersebut juga menunjukan pertahanan dinilai jebol karena penjaga ulama kini dilumpuhkan.
“Maka kami ingin menunjukan bahwa dengan fitnah, dengan ujian sebesar ini kami kuat, kami tidak bergeming,” kata dia.
Sebagai langkah antisipasi kejadian serupa terulang dan menimpa ulama lainnya, secara hukum pihaknya sudah menyerahkan kasus tersebut kepada kepolisian agar menuntaskan kasus tersebut. Namun, pihaknya juga tetap mencoba mencari fakta-fakta karena dinilai banyak misteri dan kejanggalan pada kejadian tersebut.
“Yang penting dari itu adalah komitmen kami untuk mengusut kejadian itu sampai tuntas karena itu kuncinya dan umat nanti akan tenang tapi tanpa itu pun kami insyaallah akan kuat,” kata dia.