Agus menjelaskan untuk pelayanan penumpang, KAI melakukan rekayasa pola operasi overstapen atau diantar menggunakan bus. Penumpang yang mendapatkan pelayanan tersebut antara lain kereta Tegal Bahari yang harusnya berakhir di Stasiun Tegal harus berakhir di Cirebon.
Selanjutnya Kereta Tegal Ekspres tujuan Stasiun Tegal, berakhir di Cirebon Prujakan. Sedangkan KA Tegal bahari yang seharusnya berangkat dari Stasiun Tegal, diberangkatkan dari Stasiun Cirebon.
”Untuk penumpang KA 1 Argo Anggrek tujuan Stasiun Gambir, penumpang dipersilahkan untuk turun di Stasiun Tanjung kemudian para penumpang diangkut bus ke Stasiun Cirebon untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan dengan KA 2 Argo Anggrek,” urainya.
Penumpang KA Sawunggalih Pasar Senen-Kutoarjo, penumpang turun di Stasiun Cirebon. Kemudian para penumpang overstapen ke Stasiun Tegal untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Stasiun Kutoarjo dengan KA 121 Sawunggalih. Rekayasa yang sama juga diberlakukan untuk arah sebaliknya.
Agus melanjutkam untuk penumpang KA Argo Lawu di Stasiun Prupuk overstapen ke Stasiun Cirebon. Perjalanan dilanjutkan dengan KA Dwipangga. ”Bagi para penumpang apabila ingin membatalkan perjalanan dengna tiket yang telah dibeli, KAI akan mengembalikan 100 persen untuk kereta yang terdampak banjir di wilayah tersebut,” jelas Agus.
Sedangkan untuk perbaikan jalur, PT KAI menambah material batu balas. Kemarin sekitar pukul 16.50, dari barat ke timur antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan sudah bisa dilewati dengan kecepatan 5 kilometer per jam. (lyn/rie)