BANDUNG – Intensitas hujan yang tinggi selama tiga hari ini merendam tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung. Banjir juga diketahui menggenang kawasan Kota Bandung.
Di Kabupaten Bandung banjir merendam 7 kecamatan, yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Paseh, Ibun dan Solokan Jeruk sejak Jumat. Sedang yang terdampak longsor adalah Kecamatan Kutawaringin.
Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bandung mengakibatkan 9.938 rumah tergenang, 29.814 jiwa terdampak banjir, dan 10 gedung sekolah tergenang.
Arus lalin penghubung dari Andir ke Katapang, Dayeuh Kolot ke Banjaran, Dayeuh Kolot ke Ciparay dan dari Majalaya ke Rancaekek saat ini lumpuh total tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun empat. ”Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 30 hingga 200 sentimeter,” jelas Sutopo.
Kabid Kedaruratan dan Kebencanaan BPBD Kabupaten Bandung Heru Kiatno mengungkapkan, banjir masih terjadi di beberapa kecamatan. Di Majalaya katanya, banjir relatif mulai surut. Namun di Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Baleendah masih tergenang dan belum terlihat akan surut.
”Kondisi masih seperti malam, cuma ada penurunan banjir yang masih tergenang di beberapa wilayah di Majalaya, Solokan Jeruk, Rancaekek itu mulai penurunan. Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Baleendah masih tinggi dan diperkirakan belum akan surut,” ujarnya kemarin.
Dia menuturkan, saat ini para pengungsi berada di GOR Inkanas, Desa Dayeuhkolot dan beberapa masjid. Sementara untuk di Majalaya, pihaknya masih melakukan pemantauan. ”Jumlah warga terdampak belum pasti masih dalam perhitungan tapi diperkirakan mencapai ribuan,” jelasnya.
Kepala Desa Cilame Alo Sobirin mengatakan, Kamis malam longsor terjadi di Kampung Sawah Beura RW 06. ”Tadi malam karena dari kemarin hujan deras, tebing yang Longsor sekitar 10 meter matrialnya menutup seluruh badan jalan,” jelasnya saat di temui di lokasi longsor, kemarin.
Menurut Alo, akibat longsor yang terjadi kamis malam itu mengakibatkan putusnya akses transportasi warga karena badan jalan tertutup. Sehingga warga hatus memutar arah dengan jarak yang lumayan jauh.
”Jalan ini menyambungkan Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Bandung Barat. Terpaksa sejak malam tadi, warga putar jalur,” jelasnya