“Apapun bisa dibagikan, misalnya hanya sekadar resep tumis kangkung yang sangat sederhana, tapi disukai oleh orang luar negeri, nah dari situ keuntungan buat kita. Bentuk feenya itu cryptocurrency,” paparnya.
Pengalaman sebagai Steemian atau sebutan bagi pengguna Steemit, dibagikan oleh Ketua KSI Indonesia dan kurator Indonesia, Reza Fahlevy. Ia yang merupakan pemuda asli Aceh, sebagai petani kopi, mampu mengembangkan lahan garapannya, hasil dari Steemit.
Selama hampir lebih dari satu tahun menggunakan Steemit, Reza yang membagikan tulisan tentang kopi, mampu membeli satu hektar lahan untuk menanam kopi.
“Menjadi steemian, hasilnya saya bisa membeli satu hektar lahan kopi. Padahal saya hanya membagikan tips menanam kopi, mengembangkan biji kopi, dan hal lainnya tentang kopi. Intinya harus kreatif, dan hindari membagikan konten berbau hoax,” katanya.
Kendati menggiurkan, namun Reza mengingatkan agar steemian newbie, mampu bersabar dan terlebih dahulu menghasilkan karya yang bagus agar menarik untuk dilihat.
“Orientasinya memang keuntungan finansial, tapi jangan menanamkan jiwa materialistis sejak awal. Penting juga buat kita, steemian, menghasilkan karya yang bagus dulu, semuanya juga harus melalui perjuangan terlebih dahulu,” pungkasnya. (ziz/yan).
Caption : Ketua Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Mariska Lubis sedang memberikan penjelasan terkait keuntungan bagi pengguna Steemit