CIMAHI – Ratusan anggota Komunitas Steemit Indonesia (KSI) hadiri pertemuan nasional di Pendopo DPRD Kota Cimahi. Acara yang diberi nama 1St Steemit National Meet Up 2018 merupakan pertemuan secara langsung untuk pertama kalinya bagi para anggota KSI. Sebab biasanya mereka hanya berkomunikasi lewat dunia maya.
Steemit sendiri adalah sebuah platform media sosial terdesentralisasi yang memberikan penghargaan kepada penggunanya, ketika memposting tulisan-tulisannya, maupun untuk memberikan posting postingan-postingan orang lain yang dianggap menarik. Konten yang bisa diposting di Steemit berupa posting blog, poto maupun konten video.
Mariska lubis, Ketua Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Chapter Bandung sekaligus kurator OCD untuk bahasa Indonesia, mengatakan pertemuan di Cimahi ini menandakan semakin besarnya pertumbuhan pengguna Steemit di Indonesia.
’’Steemit pertama hadir di Indonesia pada 2016. Aceh merupakan tempat pertama kali Steemit berkiprah. Sekarang anggotanya ada sekitar 4.000 lebih,’’ katanya disela-sela pertemuan di Pendopo DPRD Cimahi, Jalan Djulaeha Karmita, Jumat (16/2).
Mariska menjelaskan, sebagai sarana bersosialisasi di dunia maya, Steemit memiliki banyak perbedaan dengan platform media sosial lainnya. Hal yang sangat penting dari Steemit, dengan kecanggihannya, Steemit mampu memfilter berbagai informasi hoax maupun plagiat yang diposting dan dibagikan pemilik akun.
’’Platform ini secara otomatis, akan memfilter berbagai postingan yang dirasa tidak bermanfaat, negatif, hoax, dan plagiat. Artinya, platform ini mengedukasi penggunanya untuk bermedia sosial secara bijak,’’ bebernya.
Karena di dalam dunia Steemit banyak pengguna yang berasal dari luar negeri, terutama Amerika yang melahirkan Steemit, pengguna Steemit diharuskan menjaga sikap dan konten yang dibagikan demi menjaga nama baik negara.
“Lebih luas, jangan sampai kita pengguna Steemit dari Indonesia, menciptakan imej buruk lantaran konten yang dibagikan itu hoax, negatif, mengadu domba. Dewasa sedikit lah dalam bersosial media, stop ribut untuk sesuatu yang belum jelas kebenarannya,” tegas Mariska.
Mariska mengatakan, berbeda dengan platform sosial media lain yang fungsi utamanya hanya sebagai sarana promosi dari pengguna. Steemit mampu memberikan keuntungan bagi penggunanya, terutama dari segi finansial. Pasalnya, jika pengguna Steemit membagikan konten apapun, seperti tulisan maupun video, dan banyak yang membaca atau menyukai, maka mereka akan mendapatkan reward.