“Saya tidak percaya kalau mereka tidak bisa dikendalikan. Saya juga memiliki relawan dan tim pemenangan,’’kata dia.
Disinggung mengenai isu berita di Sosmed yang sempat menyudutkan Nurul Arifin sebagai Calon Wali Kota ketika hadir di SMA Negeri 10 beberapa waktu lalu dia membantah jika kehadiran tersebut bagian dari kampanye.
Menurutnya, kehadiran di SMAN 10 bagia dari memenuhi janji pada acara peringatan Alumni ke 50 bahkan kegiatan tersebut sudah berlangsung lama sebelum tahapan pemilu dimulai.
Dia menduga, kejadian tersebut dia menduga sepertinya sudah didesain untuk menjatuhkan nama baiknya dengan diberitakan seolah-olah kepala sekolah dan guru memihak salah satu pasangan calon.
’’ Yang saya kasihan adalah Kepala sekolahnya dan para gurunya, kenapa mereka dikorbankan kok tega-teganya saya merasa menyesal juga datang kesana,’’tutupNurul. (yan)