RANCAEKEK – Permasalahan limbah industri yang di buang langsung oleh ratusan pabrik saat ini tengah ditangani serius oleh jajaran Kodam III/Slw.
Kapendam III/Slw Kolonel Arh. MD. Aryanto mengaku. Jajaran Kodam yang bersama Komandan Sektor (Dansektor) diberbagai wilayah sudah melakukan survei ke beberapa industri yang membuang limbah ke aliran DAS Citarum.
Dari hasil survei tersebut pihaknya telah memberikan data kepada Badan Pemeliharaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD).
’’Kodam sudah memberikan data, tinggal DLH Jabar menindak lanjuti,’’ ungkap Aryanto saat dihubungi Jabar Ekspres, belum lama ini.
Dirinya memaparkan, data hasil patroli tim survei Kodam, di antaranya limbah yang melintasi kawasan Rancaekek. Berdasarkan data tersebut ditemukan limbah berwarna coklat keruh dan berbau dengan kapasitas cukup besar dan dialirkan melalui saluran air yang menyebrangi Jalan raya. Air limbah di alirkan melalui sungai Cikijing dan sungai Citarik seterusnya bermuara di Sungai Citarum.
“Betul data itu dari kami, hasil dari data itu DLH Jabar sudah melakukan Sidak”, Katanya.
Aryanto mengatakan, penanganan persoalan limbah industri, sudah menjadi konsumsi publik dan bukan persoalan baru bagi Dinas Lingkungan Hidup (LH). Sehingga, harus ditindak lanjuti.
Menanggapi hal itu, Ketua Komite Masyarakat Peduli Lingkungan (KMPL) Jabar, Apih Jaja Dipraja mengatakan, hasil Patroli survei tim Kodam III/Slw harus disikapi secara tegas oleh pihak berwenang.
Menurutnya, hasil Patroli survei Tim Kodam III/Slw jangan hanya menjadi catatan kosong yang tidak berarti. Sebab, dari berbagai survey yang dilakukan penindakan seringkali menemui jalan buntu dengan kekalahan pada proses hukum.
Apih menilai, terjadinya berbagai pencemaran limbah banyak penyebabnya. Seperti kurangnya pengawasan pemerintah, tingginya biaya produksi, upah pekerja buruh semakin naik dan sebagainya.
” Ini kan berimplikasi sehingga perusahaan inginnya ambil jalan pintas dengan membuang limbah langsung ke sungai,” kata dia.
Untuk itu, terkumpulnya data dan informasi dari hasil survei sebaiknya ditindaklanjuti dengan tegas. Namun, harus dicari solusi konkrit untuk kelestarian lingkungan khususnya sungai Citarum. (mg3/yan)