Istri memandikan saya dengan sisa minyak kayu putih. Isna memberi saya minum air hangat. Habis muntah saya kian lemas. Tapi saya bisa berbaring. Bisa bernafas dalam posisi berbaring. Maka saya tergolek di tempat tidur. Dada masih nyeri sekali. Punggung masih sakit sekali. Hanya perut tidak lagi sesek.
Sampai di sini fokus sakit saya masih di seputar pencernaan. Tidak ada kecurigaan ke yang lain. Apalagi ke saluran darah utama yang robek. Saya terus terngiang kata-kata dokter: nanti akan sembuh sendiri. Berilah waktu pada pencernaan untuk bekerja secara alami. (*/rie)