BANDUNG – Sebanyak 6.000 orang hadir dalam rapat dan konsolidasi partai dan relawan paslon Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu), di Sabuga, Kota Bandung, kemarin (8/2). Rapat konsolidasi tersebut dinilai sebagai kesiapan tim pemenangan Rindu untuk ikut tahapan dan memenangkan Pilgub Jabar 2018.
”Rapat akbar ini dihadiri unsur partai koalisi yakni, Partai Nasdem, PKB, PPP, dan Hanura, serta ribuan relawan. Mereka ini adalah tim sukses Rindu yang akan bekerja di setiap kabupaten/kota,” papar Tim pemenangan Rindu Saan Mustopa kemarin.
Saan menegaskan, dalam empat setengah bulan ini, timnya akan memaksimalkan peta kekuatan yang miliki masing-masing partai. ”Mana yang sudah kuat kita maintain, mana yang belum kuat akan terus kita dorong,” ujar Saan.
Strategi kampanye kedua paslon ini menurut Saan juga akan dipisah. Seperti Kang Emil yang kuat di perkotaan akan di-push kesana. Sedangkan Uu akan menggarap basis pesantren. ”Tapi ada kalanya mereka jalan bareng ke wilayah-wilayah yang belum jelas mendukung siapa,” urainya.
Sementara itu, Ridwan Kamil mengaku, makin percaya diri dengan adanya kosolidasi. ”Pesannya sederhana kita ingin membangun semangat dan cita-cita para relawan warga Jawa Barat yang menitipkan ke pasangan Rindu ini tentu kita akan koordinasikan konsolidasikan. Insya Allah kami ini pasangan yang paling mantap,” ujar pria yang akrab disapa Emil tersebut.
Dia mengklaim, pasangan Rindu ini kombinasi yang pas untuk memimpin Jawa Barat. Sebab, Emil memahami perkotaan. Sebaliknya, Uu sanggup memimpin daerah. ”Semangat itu yang akan kita tularkan kepada para relawan. Sebab, kemanangan itu harus diperjuangkan,” jelasnya.
”Walaupun survei bagus tapi itu hanya salah satu referensi. Kami tidak mau takabur, kami sudah punya ribuan relawan di desa-desa insya Allah dengan ketok pintu silaturahmi menyapa warga Jabar. Itulah yang akan dikumandangkan selama 120 hari menuju hari kemenangan di 27 Juni 2018,” sebut Emil.
Dia mengaku, untuk memenangkan simpati warga Jawa Barat, pasangan Rindu sudah membuat strategi. Yaitu dengan kampanye efesien.
”Kita akan memasuki wilayah yang kurang dikenal dengan maksimal. Kita merawat secukupnya di wilayah yang sudah baik. Kalau disamaratakan, nanti dananya tidak proposional,” urainya.