DAYEUHKOLOT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat telah melakukan sidak terhadap 39 perusahaan yang diduga telah membuang limbah secara langsung ke Sungai Citarum.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Anang Sudarna mengatakan, sebelumnya pada minggu lalu sudah ada 31 industri yang diduga melakukan pelanggaran. Namun, agar temuan tersebut bisa lebih akurat dan sesuai prosedur. Pihaknya, pada 2 februari lalu melakukan sidak kembali terhadap perusahaan tersebut ataupun perusahaan lainnya.
’’Berdasarkan inspeksi mendadak (sidak) ada 49 perusahaan yang direncanakan disidak, akan tetapi baru 39 perusahaan yang diperiksa dan diindikasi membuang limbah,’’jelas Anang ketika ditemui kemarin (5/2)
Menurutnya, berdasarkan pengamatan visual, limbah yang dibuang oleh perusahaan tersebut berbau dan berwarna dengan temperatur dan PH tinggi.
Dirinya mengatakan, dari total 39 perusahaan tersebut ada satu perusahaan di Kota Cimahi menolak untuk diperiksa dengan alasan tidak jelas. Sehingga, DLH akan kembali mendatangi bersama pihak TNI dan Polisi. Sedangkan untuk tiga perusahaan lainnya sedang tidak beroperasi.
’’Perusahaan yang menolak diperiksa ini di Cimahi. Mereka merasa ada beking kuat. Kita tidak tahu bekingnya siapa. Kita tunggu satu jam, mereka menyatakan tidak bisa menerima,’’ jelas Anang.
Kendati begitu, pihaknya sudah mengambil sample air dari perusahaan tersebut dan tengah diuji laboratorium. Diharapkan pada Selasa (6/2) sudah bisa keluar hasilnya.
Lebih lanjut Anang mengatakan, sidak dilakukan terbagi ke dalam tujuh zona yaitu empat zona di Kabupaten Bandung dan tiga zona di Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kota Bandung.
’’Zona satu itu meliputi Majalaya dan sekitarnya. Zona dua, Bojongsoang dan Rancaekek. Zona tiga, Dayeuhkolot dan empat Dayeuhkolot sampai Curug Jompong,’’ kata dia.
Ditempat yang sama, Kapendam III Siliwangi, Kolonel ARH Desy Aryanto mengungkapkan, Kodam III/Siliwangi telah menerjunkan sekitar 1400 prajurit untuk melaksanakan program pemerintah pusat, Citarum Harum.
Menurutnya, Kodam melakukan berbagai kegiatan pelestarian lingkungan, penanganan sampah dan limbah dari hulu sungai Citarum tersebut sudah berjalan sejak tiga hari lalu.
Aryanto mengatakan, 1400 prajurit tersebut, ucapnya, tersebar dibeberapa tempat yaitu 200 prajurit di kebun pembibitan di Situ Cisanti. Kemudian, 200 prajurit di kilometer nol Situ Cisanti yang bertugas melakukan pembersihan lingkungan. Serta, 1000 prajurit dibagi ke lima sektor dengan masing masing sektor sebanyak 200 prajurit.