Pastikan Pegang Amanah IKA PLS UPI

CIREBON – Ketua IKA PLS UPI terpilih Elih Sudiapermana terus melakukan upaya konsolidasi. Hal ini merupakan tindak lanjut amanat Kongres IKA PLS UPI Mei 2017 lalu agar maksud dan tujuan dibentuknya IKA PLS UPI dirasakan oleh para anggota di daerah.

Mengacu dari itu, kemarin (4/2) dilakukan pertemuan para inisiator regional Ciayumajakuning d’Bes (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, dan Brebes) di Nasi Jamblang Wahid. Rumah makan itu sendiri diketahui dikelola oleh suami istri alumni PLS UPI.

Alhamdulillah perwakilan Angkatan 1979 sampai 2013 dapat berkumpul. Selain silaturahmi kangenan juga menyepakati beberapa agenda penting. Yaitu melengkapi kepengurusan wilayah, pendataan alumni di wilayah, dan mengidentifikasi potensi kolaborasi antar alumni,” papar Elih kepada Jabar Ekspres, kemarin.

”Di samping itu juga diungkapkan beberapa aspirasi untuk almamater sesuai pengalaman kerja masing-masing. Mereka ada yang berhasil di dunia birokrasi, bisnis, dan kegiatan pendidikan pemberdayaan masyarakat,” sambungnya.

Elih yang kini juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung mengapresiasi, kiprah-kiprah alumni yang juga tetap memegang kerangka berpikir keilmuan pendidikan luar sekolah. Begitu pun mengapikasikan dan mengembangkannya dalam jalan hidup masing-masing.

Menurut dia, keberadaan alumni di berbagai lapangan kehidupan menunjukkan bahwa PLS itu bukan sekadar kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di luar sistem sekolah. Bagi dia, dari mereka yang senior tertangkap rasa bersyukur memperoleh takdir kebahagiaan dengan ilmu dan karakter keilmuan yang diperoleh. Sedangkan, alumni junior merasa bahagia krn mendapat takdir yg menantang untuk menerapkan ilmu dari almamaternya di tengah-tengah dinamika kehidupan masyarakat seperti sekarang ini.

”Makin banyak kebutuhan belajar masyarakat yg diakibatkan berbagai perubahan sekarang ini, dan info peluang bagi alumni PLS untuk mengembangkan program-program pendidikan pemberdayaan masyarakat,” kata Haris, mantan wakil ketua ikatan mahasiswa PLS se-Indonesia 2006 yang sekarang menjadi konsultan pendamping dana desa.

Alumni termuda yang hadir lulusan 2017 juga merasa bangga begitu lulus dipercaya menjadi pendamping program PKH. Begitu pun cerita Nurochman, yang sejak 1999 menjadi Kepala Desa di Kabupaten Brebes. Menurut dia, keberhasilan membangun kepercayaan masyarakat membuat dia menjadi sosok tak tergantikan. Bahkan, saat ini terpaksa menjadi Plt Kepala Desa karena aturan tidak boleh lebih dari 2 periode memimpin. Walhasil dia bisa ikut lagi pemilihan dan menang pada periode berikutnya sampai sekarang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan