CIMAHI – Pemerintah Kota (Pemkot) mendapat bantuan Intalasi Pengelolaan Komunal (Ipal) dari pemerintah Australia dala bentuk Sanitasi-Australia Indonesia Infrastructure Grants for Sanitation (AIIG)
Wakil tim review dukungan teknis program AIIG Rick Pollard didampingi Bambang Tata Samiadji mengatakan, pemberian program disampaikan oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia sejak 2013 sampai 2017.
Menurutnya, selama ini program hibah berjalan lancar. Bahkan kemungkinan Cimahi akan mendapat perpanjangan program sampai hingga 2020.
“ Kita nilai Cimahi cukup lancar meski ada kendala-kendala. identifikasi dan bantu perbaikan,”jelas dia ketika ditemui kemarin (4/2).
Sementara itu wakil tim pendamping program AIIG untuk Kota Cimahi Firdaus mengungkapkan, program AIIG sudah berakhir 2017 dan sekarang masuk fase II yang rencananya akan berakhir hingga 2020.
Menurut Firsaus, mekanisme hibah diberikan berbasis kinerja terukur. Dimana Pemerintah membiayai terlebih dahulu, pembangunannya dan dibayar setelah rampung dan terverifikasi.
“Dana hibah disalurkan lewat rekening kas daerah sesuai hasil pembangunan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Walikota Cimahi Ngatiyana mengatakan pembangunan sanitasi sudah selesai sekitar 97 persen. Atas dasar itu pihaknya mendapat penawaran perpanjangan hibah.
’’Kami menyambut baik penawaran ini sehingga pembangunan sanitasi bisa kita perluas. Terutama wilayah Tengah dan Selatan Kota Cimahi untuk Cigugur dan Melong,’’ terangnya.
Diakuinya, masih ada kendala yang dihadapi Pemkot Cimahi dalam pembangunan sanitasi ini. Terutama penolakan dari sejumlah warga dan lahan yang terbatas.
’’Ada satu-dua orang yang menolak. Tapi kan memang perlu upaya bagaimana meyakinkan masyarakat agar mau menerima dengan iklas program ini. Selain itu soal lahan yang sulit untuk pembangunan sanitasi. Tapi kita berupaya dan percaya yakin bisa mendapatkannya,’’ pungkas dia. (ziz/yan)