BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung akan membantu PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) membangun pusat latihan para pemain Persib yang letaknya tidak jauh dari Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Yossi Irianto, mengimbau kepada PT. PBB untuk segera mengurus legalitas pembangunan, terutama penegasan status lahan karena lokasi pembangunan berada di perbatasan antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. ”Nanti juga akan kita bantu koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bandung dan BPN (Badan Pertanahan Nasional),” kata Yossi di Balai Kota Bandung, belum lama ini.
Yossi menekankan bahwa fasilitasi dari Pemkot Bandung merupakan wujud dari partisipasi pemerintah dalam meningkatkan kualitas Persib, sebab berdasarkan sejarahnya, PT. PBB berdiri dengan kontribusi 51 persen aset milik Pemkot Bandung.
”PT PBB juga salah satu aset itu. Karena dulu saat pendirian PT PBB ada aspirasi publik Kota Bandung dan Jawa Barat agar tidak kehilangan Persib berpindahke kota lain,” ujar Yossi.
Yossi mengatakan Lapangan Sidolig yang selama ini dijadikan tempat latihan bagi para pemain Persib dipandang sudah tidak representatif lagi. ”Selain karena fasilitas yang belum sepenuhnya memadai yang ada d Sidolig, kadar polutan di pusat kota itu juga dipandang kurang baik untuk latihan Persib,’” ucapnya.
Menurut Yossi, jika Persib sudah memiliki lapangan yang baru untuk latihan, nantinya lapangan Sidolih akan diperuntukkan bagi klub-klub amatir jika akan bermain di sana.”Lapang Sidolig itu tadinya untuk amatir, kalau untuk level amatir sudah representatif, jauh di atas rata rata, karena tidak setiap kabupaten/kota punya itu,” katanya.
Kendati begitu menurut Yossi, lapangan Sidolig hingga saat ini masih dikelola oleh PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) termasuk dalam masalah perawatan dan penggunaannya. ”Ke Pemkot Bandung cuma bayar retribusi saja, sewa,” tutupnya.
Direktur PT Persib Bandung Bermatabat (PBB) Teddy Tjahojono menyebutkan pihaknya sebenarnya mempunyai banyak alternatif untuk latihan Persib salahsatunya Lapangan Galuh dan Singaperbangsa. Meski sebelumnya lapangan Galuh belum terverifikasi, namun sebut Teddy kini pihak liga tengah akan melakukan verifikasi. ”Liga lagi coba verifikasi lagi, karena ini kan keadaan force major,” jelasnya.