Sumatera Utara Belajar SMA Terbuka ke Jabar

Menurut dia, hasil kunker akan disampaikan kepada pimpinan daerah. Sehingga menghasilkan keputusan terbaik bagi masyarakat. ‘’Jadi nanti tinggal pilih apakah mau SMA Terbuka atau sekolah swasta. Tingga pilih. Mudah-mudahan jadi yang terbaik,’’ ungkap pria berbaju koko putih ini.

Sementara itu, Dr Dadang Rahman MPd, kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Disdik Jabar, menyambut baik kunker Disdik Sumut. Diakui, SMA Terbuka menjadi terobosan APK. Solusi bagi pelajar lulusan SMP yang memiliki berbagai kendala saat ingin melanjutkan ke SMA atau SMK formal. Misal kesulitan ekonomi, jarak, atau keterbatasan waktu. ”Kami tidak ingin membiarkan anak Jabar putus sekolah. Semua anak Jabar harus sekolah,’’ tegas dia.

Kepala SMA Terbuka Jabar Dra Dedeh Suatini MMPd menambahkan, SMA Terbuka berada di bawah naungan sekolah induk. Baik sekolah negeri maupun swasta. Berbentuk tempat kegiatan belajar (TKB). Lokasinya bisa dikantor kelurahan, Majid atau tempat publin. Memiliki guru kunjung dan mendapat dua sumber pembiayaan. Artinya, dijamin pemerintah berupa banyuan operasional sekolah (BOS) dari pusat dan provinsi. Dalam sepekan belajar dua hari. Siswa sekaligus dapat diarahkan pada kegiatan lebih produktif bagi perekonomian keluarga.

”Ijazah yang dikeluarkan sama dengan sekolah induk. Sekolah formal. Jadi tidak dibedakan,’’ terang perempuan yang juga Plt Kepala SMA 14 Kota Bandung ini. (hen/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan