NGAMPRAH – Meskipun sudah mendapatkan desakan dari berbagai pihak rencana pembangunan Pasar Tagog Kecamatan Padalaran sampai saat ini baru pada studi kelayakan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan KBB Weti Lembanawati mengatakan, studi kelayakan dilakukan oleh tim penilai aset.
Dirinya beralasan, revitalisasi memang telambat. Sebab, terbentur oleh peraturan. Sehingga, perlu kajian dan pembahasan oleh beberapa pihak.
Menurut Weti, peraturan terbaru, yakni Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Kerja Sama mengharuskan pantitia pembangunan di luar pengguna anggaran.
Dalam hal ini, panitia diserahkan kepada Badan Keuangan dan Aset Daerah. Hal itu berbeda dengan pembangunan Pasar Panorama Lembang yang masih menggunakan peraturan lama.
“Makanya, pembangunan Pasar Lembang bisa lebih cepat. Sebab, kami masih jadi panitia pembangunan, tidak melibatkan dinas lain,” ujarnya.
Kendati begitu, dia mengaku, sudah berkoordinasi dengan para pedagang di Pasar Tagog Padalarang. Sekaligus, mencari lahan sementara untuk menampung para pedagang.
’’Saat ini kami juga tengah mencari lokasinya agar para pedagang tetap bisa beraktivitas,’’ jelas Weti kepada wartawan kemarin (25/1)
Meskipun belum jelas perencananya, dia menyebutkan, revitalisasi Pasar Tagog akan menelan anggaran Rp 68 miliar dengan luas lahan 8.300 meter persegi.
Selain itu, Pasar Tagog nantinya akan menampung 1.400 pedagang. Sehingga, kemungkinan pembangunan akan dilakukan tahun ini.
Revitalisasi Pasar Tagog memang sedikit terhambat akibat terbentur peraturan. Tapi, setelah pembahasan panjang, revitalisasi pasar akan segera dilakukan tahun ini,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan KBB Weti Lembanawati di Ngamprah, kemarin.
Wati menambahkan, aturan Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Kerja Sama mengharuskan pantitia pembangunan menyerahkan pengguna anggaran yaitu, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Hal itu, berbeda dengan pembangunan Pasar Panorama Lembang yang masih menggunakan peraturan lama.
’’Makanya, pembangunan Pasar Lembang bisa lebih cepat. Sebab, kami masih jadi panitia pembangunan, tidak melibatkan dinas lain,’’ kilah Weti.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD KBB Sunarya Erawan mengungkapkan, revitalisasi Pasar Tagog sudah sangat mendesak untu segera dilakukan pembangunan. Sebab, saat ini, kondisinya sudah sangat kumuh. Untuk itu, pemerintah daerah tidak perlu untuk menunda-nunda lagi.