“Ketika pembahasan APBD di tingkat eksekutif, muncul anggaran Dinas Pendidikan mencapai 41 persen dari total APBD Jawa Barat sebesar Rp 34 triliun. OPD lain menilai jumlah tersebut terlalu besar. Ketika diturunkan, ternyata ada tunjangan untuk guru honorer yang jumlahnya sangat besar. Ini yang membuat mereka keberatan,” tuturnya.
Dengan alasan tersebut, kata dia, perlu ada efisiensi tenjangan untuk guru honorer. Padahal, jumlah tersebut besar karena memang jumlah guru honorer di Jawa Barat sangat besar. Besarnya jumlah guru honorer juga besar sebagai konsekuensi dari banyaknya jumlah sekolah di Jawa Barat.
”Mengapa jumlah sekolah banyak, karena jumlah penduduk Jawa Barat juga paling besar di Indonesia,” papar Untung.
Atas alasan itu, Untung mengungkap rencana perubahan metode penghitungan APBD pada tahun anggaran 2019. Caranya, memisahkan titipan dana BOS dari APBD. Dengan metode baru ini, guru honorer tidak seharusnya khawatir bakal kehilangan kehilangan jam mengajar yang kemudian berakibat pada kehilangan tunjangan. Dengan metode baru tersebut, malah Jawa Barat memiliki opsi untuk menaikkan anggaran bagi guru honorer pada tahun anggaran yang akan datang. (mg1/rie)