BANDUNG – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening menggandeng Kepolisian daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) untuk mengamankan 161 asetnya.
Kesepakatan itu dituangkan dalam nota kesepahaman (Mou) yang ditandatangani Dirut PDAM Tirtawening Sonny Salimi dan Dir Binmas Polda Jabar Kombes Pol Badya Wijaya.
Sonny meyebutkan, pengamanan aset tersebut ditujukan untuk mengamankan dari aksi pencurian dan sabotase yang bisa menggangu distribusi kepada masyarakat. ”Secara prinsip ya kita mah semuanya kan kita minta pengamanan. Jadi kalau ada berapa dari dulu kita sampaikan, ada aset dibanyak titik ada di 160 an titik,” kata Sonny usai MoU di Hotel Mercure Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Senin (22/1).
Disebutkan dia, kerja sama tersebut bukan kali pertama dilakukan pihaknya. Apalagi aset atau objek vital milik PDAM tidak hanya berada di Kota Bandung, tapi menyebar hingga ke Kabupaten Bandung. Sehingga hal itu harus dilindungi untuk menjaga air tetap mengalir pada masyarakat. Karena kata dia, pihak Polda Jabar memiliki wilayah yang luas, sehingga lebih leluasa dalam memberikan pengamanan.
”Kalo kabupaten kami dengan Polres Bandung. Kalau Cimahi dengan Polres cimahi, kalau kita kan dengan Polda dengan satu kesatuan komando. Itulah yang membuat kami menggandeng atau menggaet Polda Jabar dalam hal ini Direktorat Binmas,» jelasnya.
Meski demikian, sejauh ini belum kasus kehilangan, tapi masih suka ada penyerobotan. ”Alhandulillah kalau kehilangan belum ada tapi masalah masalah terkait dengan penyerobotan itu mah selalu ada,” ucapnya.
Agar tidak terjadi penyerobotan lahan, pihaknya terus melengkapi dokumen dokumen kepemilikan. ”Kalau ini bukan terkait dengan hilangnya aset tetapi terkait masalah pengamanan dan komunikasi dengan masyatakat,” lanjutnya.
Sonny menyebutkan kerja sama tersebut penting terlebih saat ini sudah ada 163 ribu pelanggan atau Satu Juta orang yang memanfaatkan air PDAM. Sehingga jika terjadi hal negatif dikhawatirkan akan berdampak pada sistem distribusi dan pengolahan air untuk warga.
”Kerja sama ini kita mendapat pembimbingan dalam konteks mengamankan objek vital dari Binmas. Bagaimana kita melakukan komunikasi terkait keamanan dengan masyatakat. Nah hal hal itu tentunya bukan suatu pelajaran yang mudah dan murah,” terang Sonny.