”Tapi strategi tersebut tidak signifikan jika tidak diimbangi dengan strategi lainnya,” tuturnya.
Seperti sosialisasi diberbagai media, terutamanya televisi karena karakteristik masyarakat Jabar dan Indonesia pada umumnya lebih banyak menonton televisi. Selanjutnya media online, radio dan media sosial untuk lebih mengenalkan calon tersebut atau dengan kata lain brand awareness. Sehingga akan lebih banyak dikenal oleh masyarakat Jawa Barat.
”Dan ditambah dengan alat peraga seperti spanduk dan lainnya yang lebih banyak dilihat masyarakat. Sehingga, akan berdampak terhadap calon tersebut lebih banyak diketahui oleh masyarakat,” urainya.
Jika hanya salah satu yang digunakan tambah Agus, hal tersebut dinilai tidak akan terlalu berpengaruh terhadap peningkatan popularitas calon tersebut. Adapun soal karakteristik pemilih di Jawa Barat, memang tidak bisa dipungkiri calon pemilih lebih banyak memilih karena popularitas dibandingkan elektabilitas terutama di wilayah selatan.
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dengan Dedi Mulyadi, MQ Iswara mengatakan, untuk tim kampanye ada dari struktur Partai Golkar dan Demokrat dan tokoh-tokoh masyarakat, agama serta artis yang nantinya akan menjadi vote getter.
Namun demikian untuk tokoh nasional dari struktur partai sudah dipastikan seperti Airlangga Hartarto, Akbar Tanjung, Agung Laksono, Agung Gunanjar, Kang Hijayat yang sudah dipastikan menjadi salah satu vote getter pasangan calon Duo Dm ini.
”Sedangkan dari Partai Demokrat, pasti ada Susilo Bambang Yudhoyono dan lain-lain,” tandasnya. (mg2/rie)