Baru 2 Kandidat Lapor LHKPN

Di tempat yang berbeda, cagub PDIP TB Hassanuddin mengklaim, telah melaporkan LHKPN-nya terbaru yaitu 2018, dan rutin dilakukan setiap tahunnya. Sehingga tidak betul soal pemberitaan yang menyatakan dirinya tidak pernah melaporkan LHKPN kepada KPK.

”LHKPN saya sudah per tahun 2000 sering dilakukan, dan di 2018 sudah juga. Bisa dicek di KPK dengan mencari nama Hassanuddin pasti ada,” tegasnya.

Hal senada pun disampaikan wakilnya, Irjen Anton Charliyan. Dia juga mengklaim sudah melakukan pelaporan LHKPN ke KPK. Untuk detail digitnya berapa, dirinya tidak mau membukanya ke publik.

”Saya sudah lapor ke KPK, jadi enggak betul kalau saya dikatakan belum lapor sama sekali. Soal nilainya itu rahasia perusahaan,” ujarnya.

Sementara itu, kemarin (11/1) KPUD melibatkan 15 dokter spesialis dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dalam pemeriksaan kesehatan empat pasang cagub dan cawagub.

Endun menegaskan, mendapat rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam melibatkan tim dokter RSHS yang akan melakukan pemeriksaan tersebut.

”Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara menyeluruh dari tim dokter RSHS yang melingkupi penyakit dalam, syaraf, bedah, ortopedi, urologi, gigi dan mulut, mata, THT, jantung. Total ada 15 dokter spesialis yang disiapkan,” kata Endun.

Sementara itu, Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia Andreana mengatakan, secara teknis IDI dan BNN melakukan pemeriksaan kesehatan yang meliputi tes darah penggunaan narkotika logis atau kejiwaan dan kesehatan jasmani.

Dia mengatakan, pemeriksaan tersebut dibagi ke dalam dua shift yaitu shift satu sejak pukul 07.00 dan shift dua dimulai pukul 14.00.

Untuk penentuan lolos atau tidaknya pasangan calon tersebut setelah melakukan tes kesehatan, kata Andrea, pihaknya tidak bisa memberitahukan. Sebab, ada prosedur tetap yang sudah ditentukan KPU dan baru akan diketahui beberapa pekan ke depan.

”Pada waktunya nanti kami akan melaporkan hasil dari pemeriksaan para pasangan calon ke KPU pada tanggal 16 Januari,” tandasnya.

Dikatakan Andrea, Pilkada saat ini terbilang berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, pasangan calon yang mengikuti cukup banyak tes kesehatan. ”Tahun ini kami bekerja cukup ekstra karena sekitar seratusan orang pasangan untuk pilkada serentak Jawa Barat yang menjalani tes kesehatan,” urainya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan