Adapun soal persyaratan Surat Keputusan Pengunduran Diri dari Polri jelas Anton, permohonan SK Pengunduran tersebut sedang dalam proses. Kemungkinan surat tersebut, kata dia, baru keluar di Februari atau sebelum batas waktu perbaikan persyaratan dari KPU ditutup.
”Saya memang masih perwira aktif. Tapi, saat ini saya sedang melakukan proses permohonan Surat Pengunduran Diri dari Polri,” jelasnya.
Meski masih menjabat perwira aktif, pihaknya menjamin tidak akan menyalahgunakan wewenang melakukan hal-hal yang melanggar aturan di kontestasi Pilgub Jabar 2018.
”Saya akan mengikuti segala aturan yang telah ditetapkan oleh KPU. Selama pendaftaran (rangkaian) sampai nanti,” ujarnya.
Di sisi lain, kata Anton, penetapan pasangan Hasanah relatif singkat. Bahkan dia sendiri, sangsi bisa maju dan memenangkan Pilgub Jawa Barat. Sebab, merasa diri kalah start dari paslon lain yang sejak jauh-jauh hari mempersiapkan diri dan sosialisasi.
Anton juga berpandangan, elektabitas keduanya yang belum sejajar dengan pasangan lainnya. Tapi, bukanlah alasan untuk tidak memenangkan Pilgub Jawa Barat. Sebab, Anton menilai kemenangan tidak ditentukan dengan tingginya elektabilitas dan popularitas di masyarakat.
”Moto kita adalah sekali merdeka, tetap merdeka dan kemerdekaan itu ditempuh dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” tegasnya lagi.
Anton memaparkan, saat ini pihaknya sudah membentuk sebanyak 150 posko relawan pemenangan yang ada di Jawa Barat. Selain itu, dirinya mengklaim telah mendapat dukungan berbagai pihak terutama dari kalangam kiai dan ulama yang ada di Jawa Barat.
”Kami juga didukung Suryalaya secara penuh, dan juga oleh semua pesantren. Alhamdulillah kami laporkan baru ada 2.000 kiai dan ulama yang sudah bergabung. Inilah kekuatan kita,” urainya.
Maka dari itu, Anton mengajak suluruh kader PDIP untuk bersatu dan bersinergi dalam memenangkan kontestasi Pilgub Jawa Barat 2018. Dia juga meminta semua kader PDIP untuk berbenah menyatukan hati dan pikiran serta tekad untuk membangun Jawa Barat.
”Mari kita satukan hati dan pikiran kita semua agar kita menang, kita harus haqul yakin, tidak ada lagi kata mudah-mudahan. Sebab, kalau kita yakin, pendukungnya juga yakin,” tandasnya. (mg1/mg2/rie)