Doamu Esa Deklarasi Sumedang Simpati

Selain itu, lanjut Dony, kekuasaanya nanti, akan digunakan mensejahterakan masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan, menggartiskan biaya pendidikan hingga tingkat SLTA, membangun jalan dan irigasi yang rusak, serta meningkatkan pendapatan para petani, buruh, palaku usaha kecik dan lainnya.

”Kami berdua akan berangkat dari masalah, karena pemimpin hadir untuk menyelesaikan masalah,” ujarnya.

Dia menyebutkan, ada lima masalah utama di Sumedang. Pertama, kemiskinan dan pengangguran. Kedua, jalan rusak serta irigasi dan sarana transportasi. Ketiga, minimnya investasi dan terbatasnya pertumbuhan ekonomi. Keempat, masih belum optimalnya kinerja birokrasi. Dan, kelima masalah pendidikan dan kesehatan. ”Kami akan mengatasi lima masalah tersebut dengan enam potensi yang ada,” katanya.

Keenam potensi itu, pertama sumberdaya manusia (SDM) yang mencapai 1,2 juta lebiih. Kedua, sumber daya alam (SDA). Ketiga, letak Sumedang yang berada di koridor Bandung-Cirebon yang secara otomatis menjadi penyangga ibu kota provinsi. Keempat, Sumedang memiliki sejarah kejayaan dimasa lampau. Kelima, memiliki pusat pendidikan Jatinangor. Dan, keenam memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Jatigede. ”Kami memiliki landasan, reformasi birokrasi,” tutur Dony.

Dia menyebutkan, ada tiga hal penting dalam reformasi birokrasi, value atau nilai-nilai, sistem dan strong leadership Dengan begitu, kata Dony, maka akan terwujud Sumedang SIMPATI, Sumedang yang sejahtera masyarakatnya, agamis akhlaknya, maju daerahnya, profesional aparatnya dan kreatif ekonominya. (nur/adv)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan