BANDUNG – Kodam III Siliwangi menyatakan telah mengetahuisemua permasalahan yang menjadi penyebab tercemarnya sungaiCitarum, hingga mendapat predikat sungai terkotor di dunia.
Permasalahan tersebut dikatakan Kapendam III Siliwangi Kolonel ARH MD Aryanto, diketahui setelah pencanangan program Citarum Harum. Pada program itu, Kodam III Siliwangi menerjunkan 20 orang Kolonel untuk menyisir aliran Sungai Citarum.
”Jadi semua permasalahan Sungai Citarum di tiap-tiap sektor itu sudah diketahui,” kata Aryanto di Bandung kemarin (4/1).
Aryanto memaparkan, perkembangan dari hasil survei yang dilakukan pihaknya menghasilkan beberapa fakta yang dianggap sebagai penyebab tercemarnya sungai. Dia menyebutkan, salahsatunya beberapa perusahaan secara sengaja membuang limbah ke sungai. ”Tidak hanya pabrik, ternyada ada juga hotel dan sebagainya itu sudah ada datanya. Nanti kita akan sampaikan secara detail,” lanjutnya.
Aryanto mengungkapkan, saat ini Kodam III Siliwangi sedang menyusun beberapa hal diantaranya terkait anggaran, kebutuhan alat serta jumlah personil yang akan menjalankan program pembersihan Sungai Citarum seperti yang telah dicanangkan. ”Kita siapkan semua yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan pembersihan yang sering disampaikan Pangdam,” tambahnya.
Dikatakan Aryanto, anggaran yang akan digunakan dalam program tersebut sudah ada dan berbeda-beda tergantung kebutuhan. Menurutnya, akan ada badan sendiri yang nantinya mengatur anggaran tersebut termasuk anggaran dari berbagai sponsor. ”Jadi anggarannya ini tetap nanti dari APBD mana dan sebagainya, baik itu dari provinsi, kabupaten/kota itu semuanya ada dan akan dibagi-bagi,” kata dia.
Meski begitu, Aryanto menilai yang paling penting bukanlah perihal anggaran, melainkan penegakkan hukum terhadap perusahaan yang masih membuang limbahnya ke sungai. Untuk itu kata dia, Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Doni Munardo telah memaparkan kepada praktisi hukum agar bisa menindaklanjuti permasalahan tersebut.
”Kita minta bantuan hukum agar penanganan masalah Citarum dapat berjalan dengan baik. Karena tanpa bantuan hukum, maka penanganan kita untuk sungai Citarum tidak ada apa-apanya selama ini,” kata dia.