BANDUNG – Kepala Bidang Pengkajian kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota bandung, Tjep Dahyat mengatakan di wilayahnya terdapat lebih dari 650 cagar budaya berbentuk bangunan sejarah.
”Dari 650 itu, Seratus bangunan sudah ditetapkan sebagai cagar budaya golongan A, dan ada sekitar 170-an golongan B dan sisanya termasuk golongan C,” kata Tjep pada Jabar Ekspres.
Terang dia ditetapkannya bangunan cagar budaya kedalam golongan A, B, dan C berdasarkan kriteria Peraturan daerah (Perda) Nomor 19 Tahun 2009. Dalam perda tersebut menjelaskan, jika suatu bangunan cagar budaya termasuk golongan A, sekurang-kurangnya empat kriteria dari Lima kriteria. Dari segi umur minimal 50 tahun, nilai arsitektur, kemudian dari nilai sejahtera, ilmu pengetahuan dan sosial budaya. ”Jika ada bagunan cagar budaya memiliki empat kriteria saja, berarti masuk golongan A, kalau tiga berarti B begitu pun selanjutnya,” Sebut dia.
Lanjutnya, dengan banyaknya cagar budaya yang dimiliki Kota Bandung harusnya bisa menarik wisatawan untuk datang ke kota kembang. Mereka dapat menikmati bagunan bersejarah yang memiliki nilai sejarah yang panjang seperti Gedung Merdeka dan banyak lagi lainnya.
”Kita punya keuntungan dalam hal cagar budaya, jadi kita harus bisa menarik wisatawan datang ke kota ini,” sebutnya.
Dia meyebutkan masih banyak lagi yang diduga cagar budaya di kota Bandung, yang jumlahnya bisa ribuan. ”Yang diduga cagar budaya ini mungkin masih banyak, masih dalam proses pendataan. Ada juga yang milik pribadi atau dikelola swadaya oleh warga,” sebutnya.
Dia berharap adanya kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta dalam pengelolaan cagar budaya yang ada di kota Bandung ini. ”Agar bisa dikelola dengan baik harus adanya kerja sama dengan semua pihak, ” harapnya.
Tjep menargetkan di tahun 2018, kota Bandung bisa menarik wisatawan yang datang ke kota yang terkenal dengan Varis Van Java tidak hanya dalam segi budaya, fashion, kuliner dan keindahan alam yang ditawarkan, namun bangunan cagar budaya harus menjadi daya tarik. ”Saya menargetkan banyak wisatawan yang datang ke kota Bandung untuk menikmati cagar budaya,” ungkapnya.