Jalur Keluar Padat, Jasa Marga Berlakukan Contraflow di Cikampek

JAKARTA– Sesuai prediksi, masyarakat mulai memadati jalanan menyambut masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2017. Kemarin (22/12), Jalan Tol Jakarta-Cikampek sudah mulai terpantau padat hingga diberlakukan contraflow.

Contraflow diberlakukan sepanjang 15 kilometer mulai dari Km 35 hingga Km 50 sejak Jumat sore sekitar pukul 15.00. Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan heru mengungkapkan, titik kepadatan yang paling utama berada di sekitar rest area Km 33, 39, dan 57 ke arat timur, Cikampek.

Pemberlakukan contraflow ini, kata Heru, bekerjasama dengan kepolisian. Pihak Jasa Marga akan mengoperasikan 20 gardu tol di gerbang tol (GT) Cikarang Utama. ”Kami berharap masyrakat berhati-hati, patuhi rambu dan arahan petugas di lapangan,” katanya.

Pada H-3 kemarin, arus lalu lintas di GT Cikarang Utama diprediksi akan meningkat sebanyak 32,05 persen. Heru mengatakan, kenaikan volume kendaraan pada puncak arus mudik Natal pun diprediksi terjadi juga di gerbang tol lainnya. Di antaranya GT Cileunyi-Tol Purbaleunyi, yang mengalami kenaikan sebesar 21 persen dari tahun lalu. Sedangkan GT Ciawi-Tol Jagorawi meningkat sebesar 17 persen.

Saat melakukan peninjauan ke gerbang Tol Cikarang Utama kemarin (22/12), Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi mengungkapkan, contraflow akan diterapkan jika terjadi lonjakan volume kendaraan di jalan tol Jakarta-Cikampek. Dia memprediksi, lonjakan akan terjadi pada Jumat malam. ”Dengan contraflow dan 20 GT, kami optimis bisa menangani limpahan kendaraan dari Jakarta,” kata Budi.

Hingga pukul 15.00, arus kendaraan masih terpantau ramai lancar. Budi mengatakan ada sedikit hambatan di KM 24A dikarenakan proses pemindahan barrier yang menggunakan bahu jalan. Selain itu, Masih terlihat  beberapa truk yang melintas. ”Tapi itu yang muatannya sembako dan BBM. Sebab, kepolisian sudah melakukan penghentian pada truk yang memuat material,” jelasnya.

Selain itu, kepadatan kendaraan juga akan terjadi karena penyempitan ruas jalan di sekitar proyek pembangunan Jalan Layang di KM 37. Pusat pekerjaan berada di tengah jalan.  ”Sehingga ada pengurangan lajur dari 4 lajur menjadi 3 lajur,” Jelas Budi.

Beberapa skenario lain yang disiapkan adalah mengeluarkan kendaraan lewat arteri dan memasukkannnya lagi ke pintu tol berikutnya. ”Atau mungkin kita tututp sama sekali kalau jalan tol sudah penuh,” pungkas Budi.

Tinggalkan Balasan