Jalur Keluar Padat, Jasa Marga Berlakukan Contraflow di Cikampek

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, beberapa titik rawan kemacetan. Di antaranya Tol Jagorawi arah puncak dan Tol Jakarta-Cikampek.  Simpang Susun Cikunir-Karawang Barat menjadi titik rawan macet karena adanya pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek.

”Kemacetan juga diprediksi akan terjadi di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama, GT Brebes Timur sebagai akses dari tol masuk jalan Pantura dan akses jalan Gadog, Bogor. Selain itu, di Tempat Istirahat (TI) dan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) juga menjadi titik rawan kemcaetan,” jelasnya.

Untuk mengurangi kemacetan, Herry bakal mengoptimalkan kapasitas jalan tol yang ada. Dengan menghentikan pekerjaan konstruksi di jalan tol operasional selama 10 hari. ”Terhitung mulai tanggal 22 Desember 2017 pukul 00.00 hingga 1 Januari 2018 pukul 24.00,” jelasnya lagi.

Antrean panjang transaksi di gerbang tol menggunakan uang elektronik juga diantisipasi dengan melakukan layanan jemput transaksi dengan menyiapkan petugas pembawa pembaca kartu portabel (mobile reader).

”Persiapkan saldo yang cukup meskipun penjualan uang elektronik dan isi saldo juga disediakan di gerbang tol dan tempat peristirahatan,” ujarnya.

Herry menambahkan, pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan apabila antrian di gerbang tol sudah mencapai 1 kilometer. Pengaturan buka/tutup ramp dan penertiban parkir di bahu jalan. ”Kita juga memantau melalui 770 CCTV dan 23 remote traffic microwave sensor ( RTMS) di sejumlah ruas jalan tol. Untuk CCTV bisa diakses melalui internet,” ujar Herry.

Terpisah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menyiagakan personil, material  dan alat berat untuk mengantisipasi terganggunya fungsi jalan akibat bencana banjir dan tanah longsor di sepanjang jalur-jalur yang dianggap rawan. ”Dalam waktu 6 jam, peralatan sudah sampai di lokasi.,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga Soebagiono.

Selain alat berat, PUPR juga menyiagakan 15 unit toilet cabin, 5 unit mobil tangki air berkapasitas 4.000 liter, 2 unit mobil tinja, 20 unit hidran umum, dan 40 personel akan disebar di sejumlah titik strategis.

Peningkatan juga terjadi di sektor transportasi udara. Ditjen Perhubungan Udara mencatat, kenaikan signifikan di 35 bandara seluruh indonesia. Peningkatan terjadi pada penerbangan domestik, sementara penerbangan internasional cenderung menurun.

Tinggalkan Balasan