SUKABUMI – Jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi kurun lima tahun terakhir mencapai 619 orang. Lebih dari separuhnya merupakan penderita dari kalangan lelaki seks lelaki alias gay.
“LSL merupakan populasi kunci penyumbang HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi,” kata kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Didi Supardi, di sela peringatan Hari AIDS Sedunia di salah satu hotel di Palabuhanratu, kemarin (13/12).
Temuan kasus HIV/AIDS dari kalangan LSL satu di antaranya setelah dilakukan tes HIV atau voluntary counseling and testing (VCT). Saat ini Pemkab Sukabumi menyiapkan layanan VCT di 24 titik tersebar di berbagai fasilitas kesehatan.
Selain kalangan gay, kontributor terbesar pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi yakni kalangan ibu rumah tangga. Padahal, ibu rumah tangga tidak termasuk pupulasi kunci terpapar HIV/AIDS. “Masih banyak ditemukannya kasus HIV/AIDS itu merupakan bukti koordinasi yang baik dari KPA, Dinas Kesehatan, maupun LSM Lensa (Lembaga Penelitian Sosial dan Agama),” ucap Didi.
Didi berharap ke depa koordinasi yang sudah terjalin bagus ini bisa menjadi langkah nyata mewujudkan Kabupaten Sukabumi yang religius, sehat, mandiri, dan bebas HIV/AIDS. “Insya Allah, kami selalu berkoordinasi dengan baik untuk menanggulangi HIV/AIDS,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua KPA Kabupaten Sukabumi Marwan Hamami menyebutkan total pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi lebih dari 600 kasus. Kondisi itu tentunya jadi keprihatinan tersendiri karena secara tidak langsung menjadi fakta temuan kasus HIV/AIDS di wilayah terluas se-Pulau Jawa dan Bali itu cukup banyak. “Ini (Hari AIDS) harus jadi momentum meningkatkan kepedulian bersama menanggulangi penyebaran HIV/AIDS,” sebut Marwan yang juga bupati Sukabumi itu.(red)