Bentuk Kawasan Ramah Lansia

jabarekspres.com, BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyebutkan, pemerintah Provinsi Jawa Barat ‎tak mengesampingkan warga lanjut usia (Lansia). Bahkan dalam setiap program pembangunan, pemerintah terus mengkaji pembentukan kawasan yang dinilai ramah bagi warga Lansia.

Deddy mengatakan, Pemprov Jabar telah melakukan kerjasama dengan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung untuk mengkaji lebih jauh lagi dalam pembentukan kawasan ramah Lansia yang dinilai mampu menjadikan warga Lansia Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat (SMB).

”‎Kita Bekerjasama bagaimana membuat kawasan yang ramah Lansia, supaya nanti tahun 2018 betul-betul bisa optimal‎, bagaimana perhatian, perlindungan sosial, dan bantuan sosial bagi Lansia,” kata Wakil Gubernur yang kerap disapa Demiz usai menggelar Rapat Koordinasi Komisi Daerah (Komda) Lansia bersama STKS Bandung di Gedung Bappeda Jawa Barat‎.

Dikatakan Demiz, kajian-kajian yang dilakukan nantinya akan ditindaklanjuti ‎dengan pembentukan pilot project. ‎Menurutnya, kelembagaan yang tepat dalam menangani pembentukan kawasan ramah Lansia baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota adalah Komda Lansia. ”Sekarang sudah ada gugup pedoman yang kita bisa sebar. Jadi betul-betul sesuai dengan peraturan dan undang-undang secara ideal kita laksanakan. Bukan sekadar ada lembaganya tapi gak berfungsi apa-apa,” kata dia.

‎Demiz memaparkan, pembentukan pilot project dinilai penting lantaran‎ bisa menjadi bahan replikasi di tempat lain. Menurutnya, kelembagaan tersebut juga harus mampu menggalakan modal sosial di mana para Lansia turut terlibat di dalamnya agar tidak merasa terabaikan.

”Kebanyakan dari kita kan sekarang cuma di tatanan ada lembaganya saja. Aplikasi atau implementasi masih jauh dari harapan. Jangan begitulah ke depannya. Bisa saja kita kurang dapat berkah karena mengabaikan orangtua kita, merendahkan martabat mereka,” kata dia.

Demiz mengungkapkan, ‎memberdayakan Lansia tidak harus selalu menghasilkan nilai ekonomis. Sebab dalam kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat pun para Lansia mampu berdaya dengan cara berinteraksi dan bersosialisasi bersama lingkungannya.

”Seperti ngadongeng itu sesuatu yang bermanfaat buat generasi seterusnya. Jadi bukan ukuran pemberdayaan tadi hanya menghasilkan uang‎. Lansia diberdayakan bukan berarti harus dapat duit, karena mereka juga perlu berinteraksi, perlu berkumpul, perlu eksistensi,” kata dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan