jabarekspres.com – PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat memiliki pelanggan sebanyak 13 juta dengan 12 juta diantaranya adalah pelanggan rumah tangga.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana mengatakan, dari 13 juta pelanggan tersebut sekitar 500 ribu pelanggan masih mendaparkan subsidi dan pelanggan diatas 200 kVA ada sekitar 5000 pelanggan sedangkan pelanggan bertegangan tinggi hanya 28 pelanggan saja.
“Di Jabar rumah tangga yang sudah teraliri listrik mencapai 98,5 persen. Jadi masih ada 1,5 persen Kepala Keluarga (KK) yang belum mendapatkan listrik dan adanya di Jabar Selatan,” jelas Iwan dalam di acara Customer and Stakeholder gathering, di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahiyangan Padalarang Kabupaten Bandung Barat, kemarin (22/11).
Iwan menjelaskan, selama ini yang menjadi hambatan terjadinya daerah atau keluarga tidak teraliri listrik karena alasan ekonomi dan juga adanya beberapa dusun dan kelompok warga yang letaknya berjauhan dan terpencil sehingga menjadikan terjadinya ketidak merataan aliran listrik.
“Memang beberapa daerah aksesnya sulut dimasuki kendaraan untuk membawa bahan terutama membawa tiang-tiang. Jadi, lebih mudah menyambung 1000 sambungan di Kota Cimahi dibandingkan dengan 10 rumah di pelosok,” jelasnya.
Namun demikian, Iwan mengaku pihak PLN khususnya PLN Distribusi Jabar akan terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan memberikan aliran listrik diseluruh daerah di Jabar. Dan jika memang ada yang belum terpasang listrik karena tidak mampu ekonomi, lanjutnya, PLN memberikan kemudahan dengan mekanisme pembayaran dengan mencicil.
“Yang tidak mampu apabila masuk Tim Nasional Penanggulangan Percepatan Kemiskinan (TNP2K) bisa menggunakan jaringan bersubsidi dengan begitu seharusnya tidak ada alasan masyarakat untuk tidak teraliri listrik,” katanya.
Iwan menuturkan, dari sisi kapasitas pembangkit yang ada. Jabar memiliki kondisi keandalan kelistrikan dengan mempunyai cadangan sekitar 30 persen. Maka, lanjutnya, untuk di Jawa dan Bali tidak akan ada gangguan pemadaman. Sedangkan sering terjadinya padam listrik akibat dari gangguan saja.
“Terutama sering terjadi di Jabar selatan yang suplaynya menggunakan tegangan menengah. Dan gangguan tertinggi penyebabnya dari pohon,” tuturnya.
Iwan membeberkan, agar pelayanan PLN kepada masyarakat lebih baik dan pembangunan ketenaga listrikan, maka diperlukan adanya sinergitas dari berbagai pihak. “Kenapa harus ada kata sinergi, karena tidak mungkin dalam membangun ketanaga listrikan itu sendiri. Tapi membutuhkan keterlibatan banyak pihak baik dari instalator, badan usaha penunjang jasa ketenaga listrikan dan peran serta masyarakat serta yang tidak kalah penting keturutsertaan pemerintah daerah,” bebernya.