jabarekspres.com, Bandung – Kader Partai Golkar se-Jawa Barat mendesak Ketua Umum Golkar Setya Novanto turun dari jabatannya. Desakan ini muncul pasca ditahannya Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan megakorupsi e-KTP.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah atau DPD Jawa Barat Partai Golkar Dedi Mulyadi mengaku, memang ada desakan dari para kader se-Jawa Barat agar Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ini turun dari jabatan. Hal ini mengingat bukan saja atas statusnya menjadi tersangka dan sudah ditahan, tetapi yang menjadi faktor utamanya adalah elektabilitas Partai Golkar secara nasional mulai tergerus.
”Kasus Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ini jelas mengurangi elektabilitas Golkar. Terutama di Jabar, sangat terpengaruh. Otomatis juga terpengaruh terhadap Pilgub Jabar nanti,” kata Dedi kepada Jabar Ekspres, kemarin (20/11).
Turunnya elektabilitas tersebut lanjut Dedi, dibuktikan dengan data yang dikumpulkan DPD Jawa Barat Partai Golkar menunjukkan selama enam bulan ini. Menurut dia, elektabilitas Golkar menurun sekitar 6 persen dan diprediksikan akan terus menurun jika DPP Partai Golkar tidak segera mengambil sikap dan mendengar aspirasi para kader-kadernya di Indonesia. Salah-satunya Jabar yang meminta Ketua Umum Partai Beringin ini segera diganti.
”Apa DPP tidak melihat media sosial di mana masyarakat Jawa Barat terutama kader Partai Golkar meminta Ketumnya turun? Ini yang harus didengar DPP untuk bersikap dan memutuskan jangan hanya sisi politis saja atau kepentingan Setya Novanto,” tegasnya.
Oleh karena itu, kata dia, kader Partai Golkar di Jawa Barat mendesak DPP segera mengganti Ketua Umum Partai Golkar jika tidak ingin elektabilitas Golkar terus menurun tajam. Sebab, dikhawatirkan akan mempengaruhi suara di Pilgub Jabar ataupun Pilkada mendatang.
”Golkar itu partai besar, dan tentu suaranya besar tersebar di beberapa daerah di Jabar. Jika dalam waktu dekat Ketumnya gak diganti, dikhawatirkan akan mempengaruhi suara yang menjadi basis kemenangan di Jabar,” jelasnya.
Di sisi lain, Dedi pun berharap seluruh kader Partai Golkar tidak terpecah. Yaitu, antara yang mendukung Setya Novanto masih menjadi Ketua Umum atau setuju segera digantikan. Sebab, ini kaitannya dengan elektabilitas partai dan aspirasi masyarakat terutama kader yang harus didengar oleh DPP.