Berani Tolak Permintaan SBY

Agus Wahidin memilih menjadi tukang cukur lantaran waktunya lebih fleksibel. Sempat mengasah ilmu menjadi tukang cukur keliling, dia akhirnya menjadi pemangkas rambut langganan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Bayu Putra, Jakarta

MATAHARI belum juga bangun dari peraduannya. Namun, Agus Wahidin sudah berada di dalam taksi yang membawanya ke Bandara Soekarno-Hatta. Tidak lupa, dia membawa serta peralatan cukurnya. Hari itu, pertengahan Desember 2009, dia harus terbang ke Surabaya. Sudah ada seseorang yang akan dipangkas rambutnya.

Bukan sembarang orang yang akan dia cukur sampai harus terbang ke Surabaya. Saat itu Agus bakal mencukur rambut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kala itu SBY sedang dalam perjalanan kembali dari lawatan ke Prancis dan langsung mendarat di Surabaya untuk kunjungan kerja lanjutan. Kebetulan, hari itu memang waktunya SBY potong rambut dan tidak bisa lagi menunggu karena padatnya jadwal.

Pengalaman tersebut merupakan bagian dari aktivitas Agus 13 tahun belakangan. Dia dipercaya menjadi tukang cukur Presiden SBY.

Hingga saat ini pun, Agus yang bekerja di Crownpax Barbershop Ratu Plaza, Jakarta, masih rutin memangkas rambut SBY. Rata-rata SBY potong rambut setiap 2–3 pekan sekali. ’’Karena tipikal rambut beliau memang tebal dan cepat panjang,’’ terang Agus saat diwawancarai Jumat (17/11).

Lahir di Garut, Agus menyelesaikan pendidikan SMA di Bandung. Kemudian, dia bekerja di sebuah perusahaan reklame di Kota Kembang itu. Seiring berjalannya waktu, dia melihat semakin banyak kawannya sesama Asgar (asli Garut) yang merantau ke Jakarta. Mayoritas menjadi tukang cukur.

Kondisi tersebut membuat Agus terpengaruh. Dia merasa waktu kerja tukang cukur lebih fleksibel. Akhirnya, dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan merantau ke Jakarta. Dia pun menjadi tukang cukur keliling sembari mengasah kemampuan menata rambut.

’’Saya belajarnya otodidak,’’ lanjut pria 49 tahun tersebut. Agus juga berguru kepada Asep, salah seorang rekannya sesama Asgar.

Keahliannya menata rambut membuat Agus akhirnya bergabung di Paxi Barbershop Plaza Senayan pada 1999. Di tempat tersebut, dia mulai berkenalan dengan sejumlah pejabat, khususnya anggota DPR.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan