KAI Masih Lakukan Kajian

Awalnya, PT. KAI akan melakukan sosialisast terkait penutupan perlintasan sebidang tersebut pada 8 September. Sedangkan ujicoba penutupan dilaksanakan pada 8 Oktober, dan penutupan permanen dimulai pada tanggal 8 November.

Namun hingga tanggal 15 November, pihak PT. KAI dan Dishub Provinsi Jawa Barat belum sekalipun melaksanakan sosialisasi terkaif penutupan perlintasan tersebut kepada warga sekitar maupun pengendara yang melintas.

Sementara itu, Kepala Dishub Jawa Barat, Dedi Taufik Kurohman saat dikonfirmasi mengatakan, jika pihaknya saat ini akan terus melakukan sosialisasi terkait rencana penutupan perlintasan sebidang Cimindi dan Kiaracondong.

“Jadi akan kita lihat dulu perkembangannya seperti apa. Karena menurut aturan kalau sudah ada flyover, itu di bawahnya jangan sampai ada aktivitas, dan itu yang sedang kita pikirkan,” katanya.

Terkait penutupan, pihaknya mengaku masih melakukan kajian mengenai dampak dan konflik yang ditimbulkan. Salah satu yang jadi perhatian adalah mengenai kemacetan yang ditimbulkan jika nantinya kendaraan akan diarahkan melalui flyover.

“Tentu dengan penutupan ini pasti ada dampak dan konfliknya, makanya kita terus lakukan sosialisasi ini. Kan harus ada ujicoba juga, tidak bisa kita langsung lakukan penutupan. Selain itu, di flyover harus ada juga rekayasa lalulintas,” tegasnya. (ziz).

Tinggalkan Balasan