jabarekspres.com, BANDUNG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mengatakan, pelanggaran yang diprediksi masih terjadi di Pilkada Jabar 2018 money politic. Tak hanya itu, tidak netralnya Aparatur Sipil Negara (ASN) juga akan mewarni pesta demokrasi tersebut.
”Dari banyak pelanggaran, dua pelanggaran tersebut diprediksikan akan tertinggi di Pilkada Jabar 2018,” tutur Anggota Badan Pengawas Pemilu Jawa Barat Yusuf Kurnia kepada Jabar Ekspres di kantornya, belum lama ini.
Prediksi dua pelanggaran tersebut, lanjut Yusuf, karena melihat tren pelanggaran di pemilu sebelumnya. Pelanggaran money politic dan tidak netralnya ASN masih tinggi. ”Trennya masih berulang,” ucapnya.
”Tingginya pengulangan tersebut terjadi karena kurangnya pengawasan serta partisipasi atau kepedulian masyarakat terhadap pemilu,” jelasnya.
Dua pelanggaran tersebut, terang dia, akan lebih masif lagi pada pemilihan legislatif. Hal ini karena erat kaitannya dengan tingkat partisipasi pemilih datang ke TPS. Atau bisa disebut juga dengan mobilisasi pemilih. ”Atau disebut juga pemilih transaksional jika dilihat dari sudut pandang ilmu politik,” terangnya.
Selain itu, ada juga tipe pemilih tradisional dimana memilih tersebut menggunakan hak pilihnya karena referensi atau figur tokoh yang dipilihnya dinilai baik. Ada juga tipe pemilih rasional yang menggunakan hak pilihnya memilih kandidit karena kesadaran individual dan melihat kandidat pilihannya memiliki program yang baik dan lain-lain.
Adapun soal praktik money politic yang digunakan bakal calon pada setiap kontestasi pemilihan umum, tambahnya, dinilai para bakal calon menjadi senjata pamungkas untuk meningkatkan elektabilitas ataupun menjaga jumlah pemilih agar tetap tinggi.
”Ini yang nantinya akan berimplikasi terhadap biaya politik kandidit itu sendiri. Termasuk berdampak terhadap pengembalian biaya tersebut dengan cara korupsi oleh kandidat yang melakukan politik uang tersebut,” urainya.
Kasubag SDM dan Administrasi Bawaslu Jawa Barat S Rahman menambahkan, pelanggaran money politic dan tidak netralnya ASN diprediksikan akan meroket di Pilkada Jabar 2018 nanti.