jabarekspres.com, NGAMPRAH – Akses jalan penghubung antara dua kabupaten, yakni Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung tepatnya di Desa Nanggareng RT 02/01, Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat terputus lantaran terhalang material longsor pada Senin (7/11) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD KBB, Dicky Maulana mengungkapkan, material tanah dan batu sempat menutup ruas jalan penghubung antara dua kabupaten tersebut. Ini akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari ini.
”Memang hujan cukup tinggi mengakibatkan tanah labil dan terjadi longsor. Petugas BPBD dibantu aparat setempat terus melakukan pembersihan dan mengangkat material tanah yang menutup akses jalan,” terangnya.
Menurut Dicky, dampak dari peristiwa tersebut aktivitas perekonomian masyarakat yang melalui akses jalan tersebut pun sempat terganggu. Apalagi menurutnya material longsoran pun sempat terserak di badan jalan sepanjang 30 meter dengan kedalaman amblesan mencapai 25 meteran. ”Namun beruntung, kejadian tersebut tidak ada korban jiwa” katanya.
Dikatakan Dicky, bahwa di wilayah selatan KBB ini rawan bencana longsor, lantaran kontur tanah labil. Bahkan jika terjadi cuaca ekstrem seperti saat ini, membuat wilayah tersebut pun rawan terjadi pergerakan tanah. Dicky menambahkan, hujan dengan intensitas tinggi, akan terjadi sampai akhir tahun nanti. Oleh karena itu, dia meminta warga setempat agar waspada menyikapi musim hujan ini.
”Berdasarkan informasi dari BMKG memang curah hujan akan terus terjadi sampai akhir tahun. Potesi terjadinya longsor dan pergerakan tanah cukup tinggi sehingga dibutuhkan kewaspadaan semua pihak,” ujarnya.
Seperti diketahui, BPBD KBB melakukan pemetaan wilayah rawan bencana longsor. Setidaknya enam kecamatan di wilayah selatan rentan bencana longsor yakni Kecamatan Cililin, Saguling, Cipongkor, Sindangkerta, Gununghalu, dan Rongga. Aparat desa dan kecamatan diminta untuk bersiaga menjaga warganya agar menghindari korban jiwa akibat bencana alam. (drx/yan)