Kegiatan Napak Jagat Pasundan 2017 juga telah menginspirasi banyak warga.
Melihat dari target capaian, setiap titik yang disinggahi banyak dihadiri seniman yang ikut berkontribusi. Hal itu bisa dilihat dari bobot aktifitas tidak hanya di atas panggung melainkan setiap booth-booth yang disajikan berhasil menyedot penonton yang datang. ”Rencana kedepan Napak Jagat Pasundan akan hadir kembali dengan kemasan lebih menarik dan lebih menginspiratif,” tambah Evodius.
Dari sekian titik rangkaian Napak Jagat Pasundan, kejutan juga terjadi di Jatibarang. Dengan konsep yang ditawarkan menggali potensi daerah lokal, gelaran Napak Jagat Pasundan bersama Coklat Kita langsung direspon positif oleh warga maupun seniman yang bertalenta. ”Lebih dari 50 persen potensi lokal terangkat saat Napak Jagat Pasundan di Jatibarang. Ya’ kami bersyukur pesan dari rangkaian acara ini bukan hanya lokal tontonan, melainkan tuntunan,” timpal Tries Pondang.
Hal serupa diungkapkan Indra Suprayoga. Menurut dia, titik terakhir Napak Jagat Pasundan sungguh mensinergikan kerjasama dengan pemerintah dalam ini melestarikan seni dan budaya Sunda. Hal itu bisa dilihat dari rangkaian acara Napak Jagat Pasundan 2017 dihadiri seluruh peserta dari berbagai sanggar seni disetiap kecamatan di Pangandaran. ”Banyak seniman dan warga yang terlibat. Bagi kami, respon ini cukup menggembirakan,” tandas Indra.(arh/ign)