jabarekspres.com, BANDUNG – Insiden yang menimpa kiper Persela Lamongan menjadi momok sepak bola nasional. Sebab, risiko yang menghantui pemain tidak hanya cedera, tapi juga kematian.
Penjaga gawang Persib Bandung I Made Wirawan mengaku turut berduka atas meninggalnya Choirul Huda. Dia berharap, dalam pertandingan sepak bola tak lagi menelan korban jiwa.
”Sebagai pemain, sahabat saya turun berduka sedalam-dalamnya atas meninggalnya Choirul Huda. Semoga insiden tersebut tidak terulang,” kata Made jelang kepulangan ke Bandung, di Makassar, kemarin (16/10).
Dia mengaku, kedekatan dirinya dengan Choirul Huda tidak hanya dari sisi profesi dan posisi.
Tapi dia juga pernah sama-sama memperkuat timnas. Di saat-saat itu, dia mengaku, sangat dekat satu sama lain. ”Saya pernah sekamar sama almarhum. Zamannya Pra Piala Asia waktu sama Jacksen (F Tiago),” kenangnya.
Pemain asal Gianyar, Bali ini mengenal Choirul Huda sebagai sosok yang ramah. Mendiang dalam pandangan Made, termasuk pemain yang konyol, kerap bercanda. Mengenang itu, membuat dia sedih.
Sebelum sahabatnya itu berpulang, Made mengaku, sering bertegur sapa sekalipun kedua tim sedang tidak bertanding. Biasanya mereka kerap bercanda via chatting. ”Karena jauh, kita sering bercanda lewat WhatsApp,” ucapnya.
Disinggung soal insiden yang menimpa Choirul, Made mengaku, sangat kaget. Sebab, nyawa Choirul tidak terselamatkan tim medis.
”Kami (pemain Persib, Red) sempat shock. Kami mendengar kabar itu saat melakukan pemanasan,” urainya. ”Saya tak tega lihat tayangan ulangnya,” sambung penjaga gawang berusia 38 tahun itu.
Secara pribadi, Made pun memiliki trauma, lantaran beradu dalam pemain lainnya dalam laga. Bahkan kejadian itu sudah dua kali menimpa dia. ”Saya dua kali mengali insiden yang kurang lebih sama. Sampai sekarang saya gak pernah lihat insiden yang menimpa saya di tayangan ulang. Ngeri,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Infokom PMI Kota Bandung Priyo Handoko SE mengatakan, saat pertandingan kandang Persib Bandung, pihaknya selalu diminta untuk menurunkan anggota untuk penanganan medis untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait keselamatan di lapangan.