jabarekspres.com, SOREANG – Banyaknya drainase yang tersumbat di Kabupaten Bandung membuat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Agus Nuria merencanakan akan melakukan normalisasi drainase-drainase yang ada di jalan protokol.
Menurutnya, normalisasi itu dilakukan untuk mengangkat tumpukan sampah dan sendimentasi yang mengakibat aliran air tersumbat dan mengakibatkan banjir Cileuncang.
“Sebetulnya ini hanya langkah pendek saja untuk melakukan antisipasi,”jelas Agus ketika ditemui kemarin (16/9)
Dirinya mengatakan, pihaknya akan melakukan normalisasi tersebut di empat daerah aliran sungai (DAS) dan tujuh unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Sapras DPUPR.
Agus mengaku, pihaknya sudah mengainstruksikan setiap UPTD untuk melihat kondisi drainase dengan melakukan pemetaan. Sehingga, selanjutknya bisa ditangani langsung.
Berdasarkan informasi, ada genangan air setinggi mata kaki di wilayah Soreang, khususnya di kawasan Gading Tutuka dan CPI kerap terjadi dan banyak dikeluhkan oleh warga.
Untuk mengurangi terjadinya genangan pihaknya telah menanam pipa dengan diameter sekitar 1,5 – 2 meter sebagai aliran drainase tambahan untuk memperlancar aliran air ke Sungai Cikambuy. Sehingga, meski ada genangan tidak akan lama.
” Ini hanya sementara, selanjutnya kita juga ingin menyelesaikan masalah banjir di sana (Gading Tutuka dan CPI), jalur (air) kita perbaiki dan akan kita tuntaskan,” katanya.
Agus memaparkan, untuk merevitalisasi drainase membutuhkan proses lama. Sebab, harus melalaui mekanisme penggaran dan tender. Namun, untuk melihat kondisi apa masih layak atau tidak perlu adanya kajian yang mendalam.
Untuk itu, untuk mengurangi genangan air di kawsan tersebut dia menghimbau kepada masyarakat agar dilarang membuang sampah secara sembarangan yang mengakibatkan drainase tersumbat.
“Jadi harus masalah ini harus ada dukungan juga dari masyarakat agar tetap menjaga lingkungan bebas dari sampah,”pungkas Agus (rus/yan)