jabarekspres.com, BANDUNG – Meskipun sudah sepakat untuk berkoalisi, namun PDI Perjuangan dan Partai Golkar nyatanya masih belum mau menyebutkan siapa yang akan diusung dalam Pilgub nanti.
Ketua DPD PDIP Provinsi Jawa Barat Tubagus Hasanudin mengatakan, koalisi ini adalah bentuk kesepakatan bahwa Golkar dan PDIP memiliki satu visi dalam menyongsong Pilkada dan Pilgub 2018. Keputusan koalisi didasari adanya kesepahaman, bukan saja di Pilgub tapi juga dalam Pilkada diselenggarakan di 16 kabupaten/kota.
”Jadi koalisi ini memiliki komitmen ingin memenangkan Pemilu 2018 nanti,” kata Hasanudin di Sekretariat DPD PDIP, kemarin (13/10).
Untuk Pilkada di 16 kabupaten/kota, lanjut dia, ada kesepakatan ini telah dibentuk antar kedua partai. Salah satunya, untuk menentukan siapa saja calon yang akan diusung dalam Pilkada yang kemudian akan diusung ke DPP masing-masing. ”Jadi siapa yang nanti untuk nomor 1 dan 2, akan diputuskan DPP,” jelas Hasanudin.
Dirinya menuturkan, apapun yang diputuskan DPP merupakan keputusan yang harus dipatuhi. Sehingga, DPD PDIP akan tunduk dan patuh terhadap hasil kesepakatan yang akan direkomendasikan oleh DPP masing-masing.
”Jadi kita mah sami’na watona (tunduk dan patuh, Red) apa yang menjadi keputusan DPP,” ucap Hasanuddin.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi yang turut hadir bersama jajaran pengeurus mengatakan, kesepakatan koalisi ini tidak hanya sebatas kebutuhan politik jelang pilgub Jawa Barat dan bupati/wali kota yang digelar serentak 2018. Tapi, yang tidak kalah penting dari kerja sama ini adalah adanya kesamaan ideologi di antara kedua partai.
”Kerja sama ini bukan sekadar politik, tapi ideologi. Mempertahankan Jawa Barat sebagai provinsi yang memiliki keberagaman, toleransi, menjaga lingkungan, dan bagaimana penanganan alam,” papar Dedi.
Disinggung tentang bagaimana sikapnya jika DPP Partai Golkar tidak menghendaki koalisi dengan PDIP, dirinya enggan untuk berkomentar banyak. Namun, keputusan koalisi dengan PDIP pada Pilkada dan Pilgub merupakan jawaban atas tugas yang diemban.
Kendati demikian, dia mengaku, pada rapat DPP Partai Golkar membahas pemilu pada 8 Oktober, sudah memutuskan dan memerintahkan DPD Partai Golkar Jawa Barat untuk membangun mitra koalisi dalam menghadapi Pilgub Jawa Barat 2018 ini. Bahkan, koalisi ini sudah terwujud dan lebih dari tingkat kebutuhan 20 persen.