Galang Dukungan, Target Lewati Threshold

jabarekspres.com, JAKARTA – Indonesia terus menjaring dukungan agar terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan  Keamanan (DK) PBB. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, berbagai cara akan dilakukan Indonesia untuk menggalang dukungan. ”Mulai dari tingkat bilateral di antara menlu hingga tingkat leaders kami lakukan,” tutur Retno melalui keterangan resmi kemarin (26/9).

Menurutnya, setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memimpin delegasi Indonesia pada Sidang tahunan Majelis Umum PBB di New York melakukan pendekatan dengan para leaders, di tingkat menteri, dirinya terus bergerak.

”Kita masih lakukan kampanye. Dalam bentuk working lunch dengan beberapa negara. Tadi kami bertemu dengan kelompok negara-negara Eropa Timur,” ungkap Retno.

Retno juga melakukan pertemuan dengan para wakil tetap negara-negara anggota PBB di New Work serta para negara yang sudah pernah atau sedang duduk di DK PBB.

Dia mengatakan, sebagai kandidat anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia butuh masukan dari teman-teman di PBB. Dengan begitu, jika nanti terpilih, Indonesia memerankan perannya dengan baik. ”Bagaimana nanti kalau kita tidak bisa mainkan peran di dunia,” ucapnya.

Langkah Indonesia untuk duduk sebagai anggota tidak tetap DK PBB sebetulnya sudah sangat dekat. Jumlah dukungan yang diterima Indonesia pun sudah cukup banyak. Meskipun masih belum menyentuh jumlah dukungan minimal. Untuk bisa menjadi anggota DK PBB, Indonesia harus mendapatkan dukungan dari setidaknya 2/3 anggota PBB.

Saat ini, ada 193 negara yang menjadi anggota PBB. Itu artinya, jika ingin terpilih sebagai anggota DK PBB, Indonesia harus mendapat dukungan paling sedikit dari 129 negara. Hingga saat ini, Hasan mengakui bahwa jumlah dukungan yang diterima Indonesia belum sampai sebanyak itu.

”Saat ini, dukungan untuk kita sudah cukup banyak. Tertulis maupun lisan. Target kita bisa melebihi threshold,” tutur Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir. ”Kalau ada perubahan di lapangan, (Indonesia) tetap dapat terpilih,” lanjut pria yang akrab disapa Tata itu.

Saat ini, Indonesia bersaing dengan Maladewa untuk memperebutkan kursi perwakilan di DK PBB dari kawasan Asia Pasifik. DK PBB beranggotakan 15 negara. Lima di antaranya adalah anggota tetap, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Tiongkok, dan Prancis.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan