jabarekspres.com, CIMAHI – Meskipun di Kota Cimahi belum ada laporan terkait peredaran narkoba di lingkungan sekolah, namun Dinas Pendidikan menganggap urusan narkoba tetap rawan bagi pelajar. Sehingga, harus tetap ada pengawasan ekstra yang dilakukan orangtua dan pihak sekolah terhadap anak-anaknya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Dikdik S Nugraha mengaku, dalam berbagai kesempatan, setiap ada pertemuan dengan pihak sekolah khususnya dengan para kepala sekolah, pihaknya selalu mengingatkan bahwa anak didik harus dianggap sebagai anak sendiri.
“Siswa harus dipastikan selalu dalam keadaan terpantau. Walau di Cimahi belum ada laporan atau datanya minim, tapi peredaran narkoba dilingkungan sekolah tetap harus diwaspadai,” akunya, saat ditemui diruang kerjanya, di Komplek perkantoran Pemkot Cimahi, belum lama ini.
Menurut Dikdik, peredaran narkoba dikalangan pelajar merupakan salah satu strategi dari orang yang ingin menghancurkan bangsa ini. Dengan melemahkan generasi bangsa, maka mereka (orang yang ingin menghancurkan bangsa) berharap bangsa Indonesia akan terpuruk dan selalu berada di posisi yang lemah.
“Mereka akan selalu mencari celah untuk mewujudkan keinginan merusak bangsa ini. Maka sebetulnya yang terpenting adalah bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat,” ujarnya.
Dia melanjutkan, pihaknya selalu menyampaikan kepada setiap sekolah ketika anak tidak masuk sekolah, maka guru tidak hanya menerima informasi bahwa yang bersangkutan ijin atau sakit, tetapi harus ada komunikasi antara guru dengan orangtua siswa untu cek and ricek.
“Apakah memang betul siswa ini sakit atau ijin sepengetahuan orang tua. Ini seyognyanya dikomunikasikan dengan orangtua, melalui handphone misalnya,” ucapnya. Sehingga dengan begitu para siswa tidak akan mempunyai kesempatan untuk bolos sekolah dengan cara berbohong. Dan setelah di cek jika masih ada kebohongan dari siswa maka harus langsung ditindak lanjuti, dengan cara mencari siswa tersebut ada dimana. “Jangan sampai mereka nongkrong dimana saja dan terpengaruh oleh hal-hal yang negatip,” imbuhnya
Dikdik menjelaskan, sebenarnya bukan hanya soal narkoba dan kenakalan anak saja yang harus diperhatikan, namun efek dunia digital juga harus menjadi bahan yang dipertimbangkan oleh sekolah. Sehingga diperlukan adanya sedikit pembatasan kepada anak baik dari orangtua atau guru dalam penggunaan alat digital seperti handphone atau yang lainnya.