Malu, Bule Nembang Ronggeng Gunung

Siapa dia? Rachman mengatakan, wanita berkebangsaan Amerika tersebut bernama Holi. Siapa sangka, wanita yang ditemui Rachman di Seattle, Amerika Serikat itu piawai dalam menembangkan Ronggeng Gunung yang masyur di wilayah Ciamis Selatan dan Pangandaran.

”Holi belajar dari Bi Raspi, saya benar-benar menangis ketika mengetahui bahwa ternyata orang asing lebih piawai menembangkan budaya lokal. Kita sendiri kebanyakan tidak tahu, itu merupakan tamparan bagi saya,” kenang Rachman.

Pria kelahiran Bandung 12 September 1957 mengatakan pertunjukkan tersebut memang ditujukan untuk memenuhi persyaratan akademis program doktor di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Meski untuk prosesnya, di sawah itu sudah dilakukan sejak 2015. Dia pentas bersama Payung Hitam (grup teater kenamaan).

Sebelum menutup aksinya, Rachman kembali bertapa di bawah guyuran air yang turun melalui sebuah pancuran. Dia membersihkan dirinya, kemudian mengganti bajunya yang kotor berlumurkan lumpur dengan baju berwarna putih.

”Itu menandakan bahwa manusia merupakan tempat kesalahan. Kita mencoba introspeksi ke dalam hati yang terdalam dan berniat untuk membersihkan hati,” urainya.

Pelopor kajian Filsafat Indonesia sekaligus pemerhati sastra, Prof Jakob Soemardjo memandang, pertunjukkan yang diperagakan Rachman Saleh merupakan salah satu bentuk gambaran hubungan manusia dengan alam.

”Saat ini manusia sedang berada dalam periode kedua hubungannya dengan alam. Periode pertama, manusia dikuasai oleh alam, periode kedua manusia menguasai alam. Kita harus jaga setelah peradaban bekermbang, manusia dan alam jangan saling meniadakan,” tutur Jakob.

Sebagai salah satu penguji dari pertunjukan Rachman, Jakob mendapatkan pesan kritik yang disampaikan mahasiswa binaannya itu. ”Kita harus memelihara alam, jangan sampai lahan yang seharusnya untuk hutan malah dipakai untuk pembangunan tempat hiburan dan sebagainya,” pungkasnya. (rus/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan