JAKARTA – Pementasan teater “Mereka yang Menunggu di Banda Neira“, bagi Lukman Sardi merupakan pementasan teater yang bersejarah, pasalnya dalam kesempatan tersebut, dia akan beradu akting dengan anak sulungnya Akiva Sardi.
“Yang sangat terkesan adalah satu panggung dengan anak yang belum pernah main teater. Ini pengalaman luar biasa, perasaannya campur aduk, ini teater punya sejarah banget, luar biasa banget buat aku,” ujar Lukman dalam jumpa pers “Mereka yang Menunggu di Banda Neira” pada Jumat (17/12).
Pementasan tersebut merupakan pementasan perdana bagi Akiva dan Lukman Sardi yang bermain bersama dalam satu panggung.
Lukman mengatakan lakon ini begitu personal baginya, tak hanya dari sisi cerita dan produksinya, memiliki kesempatan bermain dengan anak adalah hal luar biasa yang dirasakan olehnya.
Lukman menambahkan telah lama sadar jika anaknya punya ketertarikan dengan dunia seni khususnya akting. Akan tetapi, dia tidak ingin terburu-buru mengenalkan Akiva pada seni peran.
“Ini tempat yang baik buat dia belajar. Jadi istilahnya tuh dia harusnya bersyukur dan beruntung karena belajar di tempat dan waktu yang benar,” kata pemain film “Penyalin Cahaya” itu.
Pria kelahiran 14 Juli 1971 ini mengaku tidak merasa canggung beradu akting dengan Akiva. Justru yang menjadi kekhawatirannya adalah sang anak tidak dapat menyerap pengalaman perdananya ini untuk bekal masa depan kelak.
“Menyerap proses ini yang sangat penting buat Kiva ke depan, percuma kalau sekadar main tapi enggak ada yang dia dapat. Ternyata dia mampu berproses dan membanggakan,” katanya.
Lukman juga berusaha untuk tidak memberi pengarahan saat Akiva berakting. Sebab dia ingin sang anak menemukan keleluasaan dan menikmati pengalaman perdananya.
“Aku cuma ngarahin untuk selalu komitmen, fokus dan disiplin. Kalau udah punya itu, dia akan berproses dan mencari. Kalo didirect dia akan menjadi Lukman Sardi bukan Akiva,” ujar Lukman.
Dalam pementasan “Mereka yang Menunggu di Banda Neira”, Lukman Sardi berperan sebagai dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, sedangkan Akiva sebagai Des Alwi.
Pementasan ini dapat disaksikan secara gratis melalui kanal YouTube IndonesiaKaya mulai 17 Desember pada pukul 19.00 WIB hingga 6 bulan ke depan.
