jabarekspres.com, BANDUNG – Di Jawa Barat (Jabar) terdapat 4 daerah yang dinyatakan siaga darurat kekeringan. Diantaranya, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi dan Kota Banjar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Dicky Syaromi mengatakan, kondisi ini diakibatkan dampak dari musim kemarau yang kemungkinan telah terjadi. Namun, dia mengakui pihaknya belum menerima informasi terbaru terkait dampak kemarau di daerah lainnya.
“Belum ada informasi terbaru, sementara baru empat daerah itu yang menyatakan siaga kekeringan,” Jelas Dicky ketika ditemui kemarin (30/8)
Dicky menuturkan, pihaknya bersama BPBD kabupaten/kota terus berkoordinasi, terutama di empat daerah yang terdampak tersebut. Tetapi, meski belum semua dinyatakan siaga kekeringan, pihaknya akan terus melakukan monitoring untuk mengatisipasi kemungkinan daerah lainnya ikut terdampak kekeringan.
Menurutnya, sampai saat ini dampak kemarau panjang yang terjadi di empat daerah tersebut diantaranya menyebabkan kelangkaan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dan juga kesulitan air untuk kebutuhan pertanian.
Meskipun sejumlah daerah lainnya juga terjadi kelangkaan air bersih. Namun, belum sampai pada siaga darurat kekeringan, seperti yang terjadi di Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan daerah lainnya.
Meski demikian, diakuinya pihaknya telah mengirim sejumlah kebutuhan logistik di empat daerah tersebut. Selain itu, pemerintah daerah setempat juga memberikan bantuan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dan juga pengairan untuk kebutuhan pertanian.
Dicky menambahkan, dampak lain yang harus diwapadai pada musim kemarau adalah terjadinya kebakaran hutan. Sebab, musim kemarau panjang bisa mengakibatkan kondisi hutang mengering ditambah aktivitas masyarakat yang sering membakar ilalang.
Untuk itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat yang kebetulan tinggal dekat hutan jangan melakukukan aktivitas yang memicu terjadinya kebakaran hutan seperti membakar sampah, buang puntung roko, dan lainnya.
“Jadi nanti kita akan pantau, dan untuk masyarakat bila menemukan titik api di hutan yang ada di Jabar harus segera melapor ke aparat atau desa setempat,”Pungkas Dicky
Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Dinas Kebakaran Kota Bandung Sihar Pandapotan menyebutkan, tercatat dari bulan Januari sampai Agustus telah terjadi 125 kejadian musibah kebakaran. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 107 kejadia.