jabarekspres.com, PURWAKARTA – Malam puncak peringatan Hari Ulang Tahun Purwakarta ke-49/186 yang digelar, Jumat (25/8) malam di sepanjang Jalan Veteran sampai Jalan RE Martadinata menjadi momen bagi Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk berpamitan.
Seperti diketahui, tahun 2017 menjadi tahun terakhir dirinya berada di tengah masyarakat untuk merayakan peringatan Hari Jadi Purwakarta. Sebab Tahun 2018, acara rutin ini sudah akan digawangi oleh Bupati Purwakarta yang baru.
Dalam sambutannya di titik start kegiatan yang mengambil tema sila kelima Pancasila di Taman Pembaharuan, Jalan Veteran Purwakarta, Dedi mengatakan bahwa hari ini Purwakarta sudah termasuk ke dalam daerah ‘papan atas’.
Hal ini dibuktikan dengan sudah terciptanya karakter daerah berupa ikon pariwisata, kuliner, pendidikan, tata ruang, tata kelola keuangan dan budaya kerja para pegawai yang sudah sinergi dengan masyarakat. “Purwakarta kini bukan lagi daerah papan bawah, kini sudah menjadi daerah papan atas. Harapan saya, capaian ini agar terus dijaga oleh penerus jabatan Bupati Purwakarta kelak”, kata Dedi.
Lambang selesainya proses pembangunan Purwakarta ditandai dengan tema yang diambil dalam kegiatan ini yakni Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagaimana diketahui, keadilan menjadi tujuan dalam setiap gerak pembangunan yang dilakukan.
Kegiatan ini diramaikan oleh 10 jenis kesenian dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Aceh hingga Jawa Timur. Warga masyarakat tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut meski harus berdesakan di trotoar sepanjang rute pawai.
Pipit Nur Mayda (25) warga Cibening Purwakarta misalnya sudah tiba di lokasi start acara seusai menunaikan shalat maghrib di mesjid terdekat. Karyawan sebuah perusahan swasta di Jakarta tersebut hadir dengan membawa keluarganya.
“Ini bareng Ibu, rame alhamdulillah sekalian weekend aja, tadi siang dari Jakarta pulang kerja langsung kesini. Semoga di tahun-tahun mendatang acara seperti ini tetap ada”, katanya.
Sepanjang rute pawai, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tampak melambaikan tangan kepada warga masyarakat yang hadir. Dedi melewati seluruh rute pawai dengan mengendarai seekor kuda putih.
Iring-iringan pawai berakhir di Taman Pesanggrahan Padjadjaran Purwakarta. Disinilah para seniman yang berasal dari Kota Bogor, Kabupaten Garut, Bandung Barat, Purwakarta, Aceh, Banten, Bali, Sumatera Barat, Jawa Timur dan Madura memperlihatkan kepiawaiannya dalam membawakan kesenian masing-masing daerah. (and)