Antisipasi Bully 40 Paskibraka

Dia menjelaskan, para anggota Paskibra itu tidak harus menjalani terapi medis. Namun tetap mesti diberikan terapi wicara oleh orangtua, guru, dan lingkungannya.

Jika tidak diberi terapi wicara atau konseling, dampak ke depan bagi mereka bisa buruk. Kemungkinan mereka bisa mengidap social phobia: takut akan lingkungan sekitarnya dan takut untuk melakukan sesuatu atas kegagalan yang sempat terjadi.

”Pastinya kalau tidak ada pembinaan, konsultasi, dan semacamnya mereka akan anti sosial, takut melakukan sesuatu sebab khawatir akan terjadi kegagalan lagi. Itu yang perlu diantisipasi,” urainya.

Tiang Baru Justru Tak Berfungsi

Sementara itu, tiang bendera di Lapangan Pagelaran kemarin dibongkar. Sebab, warga percaya jika tiang yang baru itu tidak cocok. Sehingga kembali menggunakan tiang yang sudah puluhan tahun berdiri dan dipakai mengibarkan bendera.

”Tiang yang dipakai kemarin langsung dibongkar oleh warga, beberapa jam setelah upacara 17 Agustus,” ujar Tatang.

Dia mengungkapkan, tiang tersebut diketahui baru dipasang beberapa hari sebelum pengibaran dilakukan. Alasan pemasangan tiang tersebut karena posisi tiang yang sebelumnya tidak berada di tengah. Sehingga inspektur atau pembina upacara selalu membelakangi bendera.

 

”Posisi tiang kan harusnya berada di hadapan setiap peserta, makanya dicoba dipindahkan. Tapi malah terjadi hal tersebut,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, warga percaya jika pengibaran bendera harus tetap di tiang lama yang sudah digunakan sejak puluhan tahun. Maka dari itu, ketika ada kendala saat pengibaran bendera diyakini jika letaknya tidak cocok dan dibongkar kembali.

”Sudah selesai dibongkar, jadi pakai lagi tiang yang lama. Alhamdulillah ketika bendera dinaikkan siang harinya lancar. Kemudian, ketika diturunkan sore harinya, tidak ada kendala,” katanya.

Diberitakan sebelumnya,  sebanyak 12 orang dari 40 Paskibraka pingsan setelah gagal mengibarkan bendera di upacara HUT ke-72 RI, Kamis (17/8). Mereka merasa gagal dan malu tak bisa mengibarkan bendera di hadapan ratusan peserta upacara. Bendera akhirnya dikibarkan secara simbolis dengan dipegang di empat ujung bendera sambil menangis. (bay/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan