Merasa Gagal, 12 Paskibra Pingsan

”Memang sebelumnya tiang bendera itu dipindahkan, agar berada tepat di tengah-tengah. tidak ada kendala meski dipindahkan, sehari sebelumnya juga normal. Saat pelaksanaan tiba-tiba tidak bisa berfungsi. Namun setelah dicoba kembali usai upacara, penggerek bendera berfungsi lagi secara normal. Jadi masih belum jelas ini bermasalahnya di mana,” kata dia.

Menurut Herman, camat pun sudah menyampaikan permohonan maaf terhadap seluruh peserta upacara yang hadir. ”Mungkin anak-anak (Paskibra Pagelaran) histeris karena merasa sedih, malu, gagal. Latihan yang panjang pupus di puncak acara,” urainya.

Dia mengatakan, kejadian tersebut harus menjadi bahan evaluasi semua pihak agar ke depan tidak ada lagi kejadian serupa. Meski sehari sebelumnya lancar, harus diperiksa lagi supaya tidak ada kejadian seperti itu,” ungkapnya.

Ketua Purna Paskibraka Kabupaten Cianjur M. Ridwan Hadikusumah mengatakan, hal yang wajar bagi pengibar bendera merasa sangat sedih jika terjadi hal tersebut. Sebab mereka sudah jauh-jauh hari melakukan latihan. Kekesalan dan kekecewaan akan dirasakan, meskipun kesalahan belum tentu ada pada para pengibar bendera.

”Pengibaran bendera itu tentu hal yang sakral, mau itu 17 Agustus ataupun pengibaran lainnya. Wajar kalau sangat sedih,” ungkap dia.

Menurutnya, ke depan perlu ada persiapan lebih matang lagi dari seluruh pihak guna mengantisipasi kendala teknis ataupun nonteknis. Pemerintah pun harus lebih memerhatikan fasilitas pengibaran secara maksimal.

”Jadikan pembelajaran semua pihak dan harus jadi perhatian agar tidak terulang. Bagi para anggota paskibra di Pagelaran, tetap semangat dan ke depan harus lebih baik lagi,” pungkasnya. (bay/tts/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan