jabarekspres.com, BANDUNG – Tercatat sudah tiga orang jamaah haji meninggal dunia hingga ke-6 kedatangan ke Madinah. Dua karena sakit jantung dan satu karena terjatuh.
Informasi tersebut disampaikan Kasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Madinah Edi Supriyatna, Rabu (2/8) WAS.
Berdasarkan informasi, jamaah yang meninggal adalah Umi Nadiroh Yunus Husen, 76, pada Senin (31/7). Dia berasal dari Jawa Timur dan tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 5 Embarkasi Surabaya (SUB 05).
Calhaj kedua adalah Indriyani Wahadi Wiyono, 54, warga Jawa Tengah yang tergabung di kloter Embarkasi Solo (Solo 02). Dia dilaporkan meninggal di RS Al Anshoor Madinah, Selasa (2/8). Umi dan Indriyani meninggal karena sakit jantung.
”Calon haji lain yang meninggal adalah Agus Salim Mulia Siregar, meninggal di usia 66 tahun pada Senin, 1 Agustus pukul 13.00 WAS,” jelas Edi, kemarin.
Edi mengatakan, Agus terjatuh di halaman Masjid Nabawi. Almarhum, kata dia, mengalami trauma tulang leher. Agus tergabung dalam kloter 2 Embarkasi Medan (MES 02). Dia tiba di Madinah pada Sabtu (29/7).
Saat ini, pemberangkatan dari Tanah Air ke Madinah terus berlangsung. Hingga hari ini pukul 19.00 WAS atau hari ke-6 pemberangkatan, 35.242 jemaah yang terdiri dari 87 kloter sudah tiba di Madinah dan menempati hotel di sekitar Masjid Nabawi. Selama di Madinah, mereka akan menjalani ibadah Arbain di Masjid Nabawi.
Pemberangkatan jemaah gelombang pertama dari Tanah Air ke Madinah akan berlangsung hingga 11 Agustus mendatang. Daker Madinah akan mulai memberangkatkan jemaah haji menuju Makkah pada 6 Agustus 2017 untuk prosesi haji.
Di bagian lain, sebanyak 15 calon jamaah haji batal berangkat pada tahun ini. Penundaan jemaah tersebut dikarenakan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan sehingga cukup berisiko tinggi jika dipaksakan harus berangkat ke Tanah Suci.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat Ajam Mustajam mengatakan, catatan tersebut merupakan data dari pemberangkatan kloter pertama pada 28 Juli lalu sampai 2 Agustus 2017.
”Catatan dari kloter pertama sampai hari ini catatannya ada 15 orang yang batal berangkat. Mereka akan ditunda sampai tahun depan. Itu karena masalah kesehatan,” terangnya.