Dalam pencanagan ini, pemerintah Indonesia didukung oleh WHO dan UNICEF. Jihane, Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia menuturkan bahwa dunia tengah mencanangkan 2030 tidak ada lagi kematian bayi dan balita.
Sementara itu di Jawa Timur pencanangan imunisasi MR dilakukan serentak di seluruh kota dan kabupaten. Untuk mengantisipasi penolakan, sejak awal bulan lalu Dinas Kesehatan Jawa Timur melakukan pendataan sekolah mana saja yang berpotensi untuk menolak. ”Kami lakukan komunikasi kepada sekolah-sekolah tersebut. Sisanya masih ada dua sekolah swasta di Malang dan Sidoarjo yang belum mau diajak berkomunikasi,” ucap Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinkes Jatim, Ansarul Fahruda.
Dinas Kesehatan Jawa Timur pun telah membentuk beberapa tim untuk menyukseskan pemberian vaksin MR. Untuk pemberian vaksin, Dinkes Jatim membentuk tim pelaksana imuniasi hingga perkecamatan. Sementara itu ada juga tim penanggulangan kejadian ikutan pasca imunisasi juga dibentuk. ”Secara khusus ada tim monitoring dan evaluasi dari provinsi yang akan diterjukan ke kabupaten/kota,” ucap Ansarul. (lyn/rie)